PART-37

1.3K 50 12
                                    

Typo Bertebaran...
.
.
.
.
.


Sebelum lanjut baca, aku mau nanya dong.

Kalian Nemu cerita ini dari mana?

Kalian Askot mana aja?

Aku dari Askot Banten lohh, ada yang sama?

Semalam kalian ada yang nggak tidur karena nggak sabar pakai baju lebaran nggak hayoo?

Komen ya ^^

_____________________________

Hari semakin gelap, adzan Maghrib pun sudah mulai berkumandang di setiap masjid-masjid yang ada di desa itu. Acara pertunangan Syakir Maulana sudah ada di depan mata, hanya tinggal menunggu kerabat-kerabat mereka yang sedang makeup di kamarnya.

Fyi Sebenarnya acara pertunangan Syakir Maulana dan Sophia Navarez telah di lakukan di kediaman Sophia sendiri seminggu yang lalu, tapi karena keinginan kedua calon mempelai yang ingin melaksanakan pertunangan di dua tempat, mereka para orang tua menyutujui saja, toh tidak ada rugi nya kan?

Acara di dua tempat ini bukan lah tradisi atau semacamnya di Surabaya, tapi ini murni keinginan kedua mempelai sendiri, kata mereka untuk mempererat tali persaudaraan saja karena saat itu juga seluruh keluarga bisa berkumpul bersama.

"Ara, Kenzira, kalian udah siap-siap belum?!" Tanya Mbak Annisa di balik pintu kamar yang di tempati oleh Ara dan Kenzira.

"Ini kami lagi siap-siap mbak, mbak yang lain nya duluan aja ke bawah, nanti kami nyusul!" Sahut Kenzira sedikit keras. Karena posisinya sekarang itu lagi di depan cermin sambil memoleskan eyeliner di kelopak mata, sedangkan kak Ara lagi panggilan alam di kamar mandi.

Ada-ada aja emang kak Ara mah, dia juga sempat pusing dengan kakak sepupunya itu.

Di luar sana Mbak Annisa berdecak kesal sambil geleng-geleng kepala.

"Yaudah jangan lama-lama! Yang lain udah pada siap nyambut tamu soalnya." Balas Mbak Annisa lagi.

"Iya mbak, iya." Serunya dengan kesal.

"Dikira make up gampang apa!" Gumam kenzira dengan kesal.

"_kak Ara lagi, pup kok lama banget!" Gerutu Kenzira sambil mulutnya bersungut-sungut.

Ara yang baru saja menutup pintu kamar mandi di buat bingung dengan gerutuan adik sepupunya itu.

"Kenapa sih Kenzi?" Tanya Ara sambil menghampiri kenzira yang ternyata sudah beranjak dari depan cermin.

"Tadi mbak Annisa kesini, terus nyuruh kira cepat-cepat buat siap-siap nya. Kak Ara cepat siap-siap gih, nanti kalau Mbak Annisa kesini lagi bisa barabe. Kenzira nggak mau yah jadi pusat perhatian kalau kita telat." Cerocos kenzira tanpa henti. Raut kesal nya masih kentara di wajahnya yang sudah di lapisi make up natural itu.

"Nggak usah emosi, nanti makeup kamu luntur." Tegur Ara sambil terkekeh ringan. Dan di balas kekehan juga oleh Kenzira.

Setelah itu tidak ada lagi percakapan diantara mereka, mereka memfokuskan atensi mereka pada diri masing-masing.  Kenzira yang sudah mulai memakai pakaian nya, dan juga Ara yang sedang memulai make up natural nya itu.

Setelah dirasa perfect di bagian wajahnya, Ara beralih memakai dress yang siang tadi dia beli bersama Kenzira.

Dress berwarna hitam,  di bagian lengannya berwarna putih bermodel balon, dan  panjang dress nya hanya selutut kakinya saja. Tapi meskipun tidak ada manik-manik di sekitar dress tersebut, tapi dress itu nampak elegan jika di pakai.

Cupu Tampan Pemikat HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang