PART-43

1.1K 44 2
                                    

Typo Bertebaran...
.
.
.
.
.

Gak ada cuap cuap author, langsung aja selamat membaca😉

_____________________________

Beberapa menit sudah Zayn habiskan hanya untuk menunggu Ara bersiap-siap, dan sekarang gadis itu menuruni tangga dengan Kaos putih kebesaran dan celana training yang melapisi kaki jenjang nya, tak lupa topi dan sepatu sneaker sebagai pelengkap nya.

Ara menghampiri Zayn dan berdiri di hadapannya, ia melakukan itu dengan sengaja karena ingin tahu reaksi Zayn setelah melihat penampilannya.

Zayn yang belum mengerti maksud dari Ara hanya mampu mengerutkan dahinya bingung, tapi tak ayal dia juga refleks meneliti penampilan pacar nya saat ini.

Ara mengerucutkan bibirnya ketika Zayn tidak seperti apa yang ia harapkan, ia kira cowok itu akan peka ternyata Zayn tetaplah Zayn, si cowok kaku yang sulit mengekspresikan diri sendiri dan tentunya tidak peka!

Tak ingin membuat mood nya semakin hancur, Ara segera mengalihkan dengan mengajak Zayn untuk pergi sekarang.

Zayn mengangguk, lalu tangan nya tanpa ragu ikut menggandeng tangan Ara membuat pipi Ara langsung merah merona.

Mereka pergi menuju halaman rumah Ara sambil bergandengan, mereka tidak lagi harus menemui mami papi nya untuk berpamitan karena mereka sudah berpesan agar nanti mereka berdua langsung pergi saja.

"Tunggu disini." Kata Zayn pada Ara. Lalu ia melangkahkan kakinya menuju sepeda mahal yang terparkir tidak jauh dari mereka berdiri tadi.

Ara melihat Zayn yang sedang menuntun sepeda kearahnya tak lagi bisa menyembunyikan raut herannya, tadi cowok itu sendiri yang ingin mengajak nya lagi pagi tapi kenapa malah bawa sepeda? Masa iya Zayn juga pergi kerumahnya pakai sepeda begitu?

"Kok bawa sepeda?" Tanya Ara dengan penasaran tingkat dewa.

Zayn menyengir lebar ketika sudah berada tepat di hadapan Ara. "Lari nya sambil naik sepeda maksudku." Jawab Zayn, lalu terkekeh pelan melihat ekspresi Ara yang spontan menjatuhkan rahangnya.

"Kenapa kamu gak langsung bilang aja sih Zayn? Kalau kamu bilang langsung kan aku bisa siapin sepeda nya." Ujar Ara dengan gemas pada cowok didepannya itu, tangan nya sampai ingin terulur menguyel-uyel muka yang sekarang ini masih sempat-sempatnya menatap nya dengan santai.

"Karena itu aku gak mau kasih tahu kamu langsung, supaya aku bisa bonceng kamu di depan." Ujar Zayn dengan wajah santai, lalu menunjuk ke arah depan diantara dua kaki nya berada.

Mendengar itu benar-benar membuat Ara menjatuhkan rahangnya lagi, ia benar-benar shock pada sikap Zayn yang baru ia ketahui ini. Tapi, tak ayal Ara juga merasakan hangat di hatinya.

Ara tidak lagi protes, ia langsung saja memposisikan tubuhnya untuk duduk menyamping di depan Zayn.

Di jarak yang sangat dekat ini Zayn merasakan sebarang jantung nya yang berdetak kencang, ia belum terbiasa di posisi sedekat ini dengan Ara pasti aja debaran jantungnya akan berdetak kencang kalau ada diposisi seperti ini misalnya.

Sebenarnya Ara pun sama halnya dengan Zayn, apalagi di posisi ini ia serasa di kukung oleh Zayn, dan aroma tubuh Zayn itu lohhh membuat Ara hilang pokus dan akhirnya gugup.

"Pelan-pelan." Ujar Ara ketika ia merasakan Zayn mulai mengayuh sepedanya perlahan.

Zayn melirik ke bawah, tepat di rambut yang tertutupi topi itu.

"Ternyata kamu berat juga ya." Ujar Zayn dengan nada menggoda. Ara seketika melotot mendengarnya, refleks tangannya mencubit tangan kekar Zayn yang sedang memegang erat stang sepeda agar tidak oleng.

Cupu Tampan Pemikat HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang