PART-25

1.9K 72 2
                                    

Typo Bertebaran.....

Hari ini, tepat hari senin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini, tepat hari senin. Dimana semua pelajar atau para pekerja kembali memulai aktivitasnya seperti biasanya.

Semua pelajar berdecak kesal, karena mengingat kalau hari ini akan di adakan upacara wajib yang biasanya di laksanakan di hari senin.

Bukan, bukan karena mereka semua tidak menghargai para pejuang yang telah memperjuangkan kemerdekaan. Hanya saja mereka sangat malas untuk berdiri selama beberapa jam di lapangan, dan mendengarkan kepala sekolah berceramah yang entah kapan akan berhenti, walaupun sudah di beri kode.

Tidak kah, kalau upacara semua murid di berikan kursi satu persatu di lapangan. Jadi tidak harus capek-capek berdiri di atas teriknya matahari, dan pasti nya akan mengurangi populasi orang yang pingsan.

Dan sialnya hari ini matahari benar-benar terik, terbukti jam 06.00 pagi sudah seperti jam 07:25.

"UPACARA BENDERA AKAN SEGERA DI MULAI, HARAP SEMUA SISWI-SISWI SEGERA BERBARIS DI LAPANGAN!"

Suara lantang ketua OSIS terdengar nyaring di seluruh penjuru SMA Venus, banyak murid-murid mendesah kecewa.

"Ck, males banget gua." Keluh Ana dengan lesu.

Berbeda dengan Ana, Ara saat ini nampak bersemangat. Berbeda dengan biasanya yang selalu mengeluh kalau upacara di laksanakan, bahkan gadis itu selalu berdoa supaya di turunkan hujan lebat, dan hanya satu alasan nya, yaitu mager...

"Yuk kita ke lapangan!"ajak Ara axcited.

Gadis itu menyeret tangan Mita, Mita menyeret Ana, dan Ana pun menyeret Lintang.

"Tumben banget lo semangat ra." Kata Mita heran.

"He'em. Kan ya, biasanya Ara itu suka ngeluh kayak Ana. Terus... Suka ngumpat kayak gini 'Broto sialan! berani-beraninya bikin anak Mamih Ranti kepanasan! Gitu." Ujar Lintang polos, sambil memperagakan ucapan Ara yang sudah di luar kepala itu.

Ara melotot tajam, begitu juga Ana dan Mita. Ia tidak habis pikir dengan ucapan Lintang yang kelewat polos itu.

Bagaimana kalau tiba-tiba Pak Broto nongol di belakang mereka? Atau langsung menjewer telinga mereka? Bisa mampus mereka kalau itu benar-benar terjadi.

"Lintang... Mulut lo bisa gak jangan ngomong aneh-aneh dulu? Masalahnya itu menyangkut hidup dan mati kita..." Ujar Ara, sambil merangkul pundak Lintang. Jangan lupa wajahnya yang nampak gemas

"Dih, kita? Lo aja kali!" Ujar Ana ngegas.

"Mulut lo diem! Kalau gak, balikin album NCT gua!" Ancam Mita, sambil menunjuk tepat di depan wajah Ana

Ana menundukkan kepalanya, lalu memilin baju seragam Mita.

"Iyadeh gua diem, tapi jangan di ambil lagi ya albumnya." Ujar Ana dengan pupy eyesnya.

Cupu Tampan Pemikat HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang