PART-42

1.2K 59 3
                                    

Typo Bertebaran...
.
.
.
.
.

Tetap enjoy bacanya ya guys!

_________________________________

Pagi ini semua keluarga mbok Linda dan kakek Harjo berkumpul di halaman rumahnya, tak terkecuali para sepupu Ara yang ikut mengantarkan kepulangan Ara beserta keluarga.

"Sering-sering kesini ya nak, jangan pernah lupain mama sama papamu ini yang udah tua." Nasihat Mbok Linda sambil mengelus bahu anak nya penuh kasih sayang.

"Pasti ma, mama sama papa juga harus banyak-banyak istirahat biar staminanya tetap stabil." Balas Ranti sambil tersenyum manis.

"Joy tolong jaga Ranti sama cucu om ya." Pesan Harjo pada menantu nya itu.

"Itu emang sudah menjadi kewajiban Joy pa, jadi papa gak usah khawatir, Joy bakal jaga terus mereka semampu Joy." Balas Joy, lalu memeluk tubuh bungkuk papa mertua nya itu.

"Kalau gitu, semuanya kita pamit pulang ya." Pamit Joy, lalu semuanya masuk ke dalam mobil. Zayn sendiri memilih untuk satu mobil bersama keluarga Ara, membiarkan asisten nya yang membawa mobilnya sendiri.

"Papa kamu tahu kalau kamu kesini Zay?" Tanya Joy pada Zayn, ia melirik Zayn melalui kaca yang berada di samping kepala nya itu.

"Mereka tahu om, bahkan mereka sebelumnya tidak percaya kalau saya punya teman di Surabaya, eh ralat cuma mama saya sih yang gak percaya." Jelas Zayn memberitahu.

Joy mengangguk saja, sementara Ara, Kris dan Ranti hanya menyimak obrolan mereka saja.

"Saya kalau jadi mama mu pun pasti bakal ngiranya begitu." Balas Joy sambil terkekeh pelan, membuat Zayn pun ikut terkekeh.

"Tapi om penasaran sama kamu dan anak om, kamu kok bisa nyusul anak om sih? Emang kalian punya hubungan apa?" Tanya Joy dengan tingkat penasaran dewa.

Zayn dan Ara seketika saling melirik, sedangkan Kris melihat mereka dengan pandangan penasaran juga, pakai segala tatap-tapan lagi, jadi makin curiga Kris sama mereka.

Apa jangan-jangan...

"Kita berdua pacaran om, karena waktu ini adalah waktu yang pas, saya mau minta izin langsung sama om dan Tante buat mengenal Ara lebih jauh, dan menjadikan dia sebagai pelengkap ibadah saya kelak." Jujur Zayn dengan tulus, bahkan Ara yang berada di sampingnya itu sampai menenggelamkan kan wajahnya di dada bidang Zayn, dengan gemas Zayn pun menutupi wajah itu menggunakan jaket yang sedang ia pakai.

"Sudah om duga sih Zay, jadi om gak terlalu kaget." Joy hanya tersenyum tipis sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Jadi kalian..." Kris menutup mulutnya saking shock nya mendengar kabar ini.

"Mami kira kalian udah jadian waktu nak Zayn pertama kali ke rumah." Kata Ranti ikut terkejut juga.

"Ternyata waktu itu cuma lagi PDKT an toh." Lanjutnya sambil tersenyum menggoda.

Zayn nampak salah tingkah di goda oleh camer seperti itu, tapi sebisa mungkin ia akan bersikap cool di depan camer.

"Sebenarnya waktu itu bukan PDKT juga sih, cuma waktu itu Zayn di paksa Ara buat jalan-jalan sama dia, awalnya Zayn nolak, tapi dia selalu berisik, karena lama-kelamaan kasian juga, jadi Zayn iyain aja." Jujur Zayn sambil terkekeh mengingat moment itu, lalu ia merunduk melihat reaksi wajah kekasihnya itu.

Cupu Tampan Pemikat HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang