PART-22

1.6K 85 0
                                    

Typo Bertebaran............


Bel pulang sudah berbunyi 10 menit yang lalu, saat ini Ara, ana, dan mita berada di parkiran sekolah.

Sedangkan Lintang, gadis itu pulang terlebih dahulu karena gadis itu di suruh mamih nya untuk mengantarkan pergi ke salon_katanya.

Baru saja mereka hendak menuju mobil mita, tapi tiba-tiba saja Ana dan Ara merengek meminta agar Mita mengantarkan mereka terlebih dahulu untuk membeli telung, keinginan itu terlintas ketika mereka berdua melihat salah satu murid SMA Venus yang melintas di depan nya, dengan plastik es berisikan telung yang nampak banjir dengan saus dan kecap.

"Tunggu bentar mit elahh, gua sama Ana mau beli telung dulu." Ujar Ara, sambil menarik tangan Mita agar tidak meninggalkan mereka .

"Gak bisa ra, gua harus cepet-cepet pulang, soalnya gua mau straeming analog trip Nct 127." Tolak Mita dengan sabar.

"Ya makanya itu, kita nyetok makanan dulu sebelum straeming_an. Kan gak seru kalau straeming gak ada makanan." Ucap Ana, dan diangguki oleh Ara.

Mereka tak menyerah untuk membujuk sahabatnya yang satu itu.

Mita berdecak mendengar balasan Ana.

"Ck, sebenernya lo pada penasaran kan sama rasa telung di depan sekolah? yang akhir-akhir ini lagi ramai sama anak sekolahan kita maupun anak sekolahan sebelah." Ujar Mita memicingkan matanya.

Ara dan Ana saling pandang, lalu menggaruk tengkuknya tak gatal.

"Hehehe..." Cengir mereka berdua.

"Lagian salah mereka juga, kenapa coba ngasih tau kita kalau ada makanan baru yang katanya enak banget. Kita kan jadi kepo, ya nggak na?" Tanya Ara

"He'em, bener banget!"

Mita menghirup oksigen dengan perlahan, lalu menghembuskan nya kembali. Mencoba sabar dengan kelakuan kedua sahabatnya itu.

"Tapi jangan lama-lama!" Ujar Mita memperingati.

"Siap!"

Setelah itu mereka bertiga berjalan ke arah gerbang, lalu menyebrang jalanan yang ramai oleh kendaraan.

Setiba nya di warung sederhana yang di depannya tersedia spanduk besar yang bertuliskan

'Warung pak Bude, tersedia telung, alias telur gulung. Satu tusuk Rp.1000,00. Murah meriah, di jamin maknyus!"

Seperti itulah kira-kira isi spanduk tersebut.

Mereka juga sempat berpikir, sepertinya warung ini baru di tempati, karena setau mereka dulunya warung ini terbengkalai dan sangat kotor. Tapi sekarang warungnya tampak bersih dan nyaman untuk di tempati.

"Lo mau beli berapa na?" Tanya Ara kepada Ana.

"Eumm... 30 ribu aja deh." jawab Ana setelah berpikir terlebih dahulu.

"kalau lo mit? Mau beli nggak?" Tanya Ara.

"Gua ngikut kalian aja." putus Mita.

"Hilih, tadi aja susah banget buat di ajak, sekarang malah ikutan pesen." Cibir Ana pelan.

"Pak Bude! pesan telung 30 ribu, tiga bungkus ya!" Teriak Ara. Pak Bude yang mendengarnya pun mengacungkan jempolnya.

"Siap neng! Silahkan duduk dulu ya neng!"

Mereka mengangguk, lalu duduk di atas kursi panjang yang terbuat dari bambu itu.

Ana menyenggol tangan kiri Ara, membuat sang empu menoleh.

Cupu Tampan Pemikat HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang