-𝑖𝑑𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑎𝑘 𝑝𝑖𝑛𝑡𝑎𝑟-

4.7K 705 38
                                    



-Happy reading 🍁
-sorry for typo(s)

🍑

Siangnya rumah Adrian sepi, tiga kembar ada diruang tengah, sementara si bungsu masih ada dikamar, dan Adrian sendiri berakhir kembali masuk kantor karena ada sesuatu yang harus di urus, Asaa juga demamnya udah turun, tinggal pusing sama sakit badan aja.

Aileen duduk bersila di sofa single sambil baca komik, Agam lagi nge-game ditemenin sama kucingnya, dan Aidan lagi tiduran nonton tv dengan kakinya ia naikan ke sandaran sofa.

"Kecilin volumenya, ileen lagi baca" tegur Aileen, terganggu sama suara televisi

Tapi Aidan malah acuh, ga denger si kayanya soalnya matanya keliatan merem melek ngantuk gitu, "Aidan!!" Kesal Aileen

idan yang kaget, langsung berdiri, tersenyum dengan watadosnyan namun kemudian kembali tiduran. Aileen melongo melihatnya, "dih kaya orang bego, tv-nya kecilin bege, berisik"

"Kaget Idan" keluhnya, meraih remot televisi dimeja dan mengurangi volume televisi

"Lagian, kalo mau tidur jangan nonton tv, hemat listrik, tidur dikamar sana, temenin Asaa sekalian" titahnya

Aidan meregangkan tubuhnya, menggaruk perut bayinya, "laperr, ini Papa ga ada niatan pulang bawain makan apa yaa" cicitnya

Aileen melirik adiknya itu, mengerling malas kemudian, "makan tinggal buat, ke dapur sana"

"Makasih deh, takut di omel Papa kalo dapur ke bakaran lagi"

"Makasih deh, takut di omel Papa kalo dapur ke bakaran lagi"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ting tong ting tong

Bell rumah Rafan berbunyi, dan tak lama kemudian om Doni masuk, terlihat membawa sesuatu ditangannya.

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam, rumah ini ga terima tamu"

Doni mendengus mendengar balasan si keponakan, "nih om bawain makan, adeknya mana Leen?" Tanya Doni, seraya mendudukkan dirinya di sofa

"Tuh, ga liat segede bagong gitu tiduran menuhin sofa" tunjuknya pada Aidan menggunakan dagunya

Doni tergelak, "lah ini orang toh, kirain mah boneka moomin gembrot"

Aileen juga Aidan menatap datar si om, "kalo ga ada kepentingan, boleh pergi dari rumah saya, terimakasih sama-sama" ucap keduanya kompak

"Sensi amat, cepet itu makan, udah siang, adeknya dipanggil juga gih, suruh makan kata Papamu"

Aileen mengangguk, kemudian bersiap untuk memanggil dua adiknya, "Agam, om Doni bawain makanan nih, Asaa keluar cepet, makan dulu!!"

Agam langsung keluar dari kamarnya, langsung bergabung bersama yang lain di ruang tengah.

[9] Rafan's Daily || 𝙽𝚌𝚝⁰⁰Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang