-𝑆𝑖 𝑗𝑎𝑔𝑜𝑎𝑛-

2.4K 417 82
                                    


-happy reading 🌼 
-sorry for typo(s)

🍑

Sekolah terasa sama walaupun tanpa Asaa. Si kembar masih tetap melaksanakan kegiatan seperti biasa, bedanya mungkin beberapa kali akan terasa aneh karena mereka tidak melihat presensi adiknya di dekat mereka. Seperti sekarang, ketika tiba-tiba Aidan tidak semangat mengejar bola yang dibawa Kama.

"Ai?! Kenapa?! Bolanya itu di Kama!!" Teriak Aileen yang siang ini menjadi penjaga gawang.

Aidan menoleh pada Abang kecilnya, terlihat mencebikkan bibirnya sebelum kemudian kembali bergabung bersama yang lain dalam permainan bola siang itu.

Sudah dua hari ini, permainan bola mereka tanpa kehadiran Asaa. Biasanya, Aidan akan menggoda si adik di tengah-tengah permainan, tapi ketika menyadari jika hari ini adiknya itu masih belum bisa bergabung dengannya dan teman-teman, Aidan tiba-tiba merasa sedih. Itulah mengapa si bungsu kedua Adrian itu tiba-tiba diam.

Agam menepuk-nepuk punggung adiknya, kemudian berjalan mundur sembari mengacungkan jempolnya pun dengan senyum di bibirnya.

"Focus little captain," katanya.

Aidan pun ikut meringis, mengangguk sebelum kemudian kembali semangat berlarian merebut bola. Semangatnya sampai membuat teman-temannya kewalahan karena gesitnya Aidan merebut dan membawa bolanya.

"YASHHH GOTCHA KITA MENANG LAGI!!" Heboh Aidan, selebrasi atas golnya yang kesekian kali.

Semua anggota teamnya langsung memeluk si captain kecil Aidan, tak terkecuali Agler dan dua Abang kecilnya

"Ahh besok aku mau team Idan ah. Kama mainnya jelek, masa mau dipegang mulu bolanya," gerutu Mikha.

"Tau Kama mah, emang ini Volly apa."

Aidan terkekeh, menepuk bahu Kama yang lesu, "It's okay Kama, namanya juga permainan, pasti ada menang kalah. Lagian ini kan main-main aja."

"Main-main aja Kama kalah mulu apalagi betulan ahahaha!!"

"Agler!!"

"Hehe maaf Kama, Agler nggak bermaksud."

Kama mendengus lirih, walaupun berakhir mengangguk-anggukan kepalanya tanda tidak ambil pusing atas dirinya yang selalu berada dalam team yang kalah jika bermain bola. Ya gimana, lawannya si atlet bola sekolah, Kama yang atlet renang bisa apa.

"Kantin yuk, laper deh," cicit Rey, yang diangguki yang lain.





Agam menyodorkan minuman botol di depan tiga saudaranya masing-masing. Kemudian dirinya mendudukkan diri di samping Agler.

"Panas banget nggak sih, aduh nggak tahan pengen buka baju," cicit Agler, setelah meneguk hampir setengah minuman yang Agam berikan.

"Buka aja Agler, semuanya, terus lari-lari deh sana di lapangan."

"Hushh Sandy, Agler mah jangan ditantang, nanti dia bisa beneran buka semua pakaiannya," timpal Sean, menatap sinis teman sekelasnya itu.

Agler ini memang super di luar nalar tingkahnya. Bocah paling berisik di kelas 6A selain Aidan dan Sandy.

"Ngomong-ngomong kembar, Asaa sakitnya parah kah sampe dua hari nggak masuk?"

Pertanyaan dari Rey mengundang tatapan tidak suka dari ketiga kembaran Asaa. Padahal Rey hanya bertanya sebagai teman. Entah sampai kapan Rey akan jadi daftar hitam di kamus tiga kembar.

[9] Rafan's Daily || 𝙽𝚌𝚝⁰⁰Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang