-happy reading 🌼
-sorry for typo(s)🍑
Sedari pagi tadi Adrian disibukkan dengan pekerjaannya. Tapi yang kali ini membuatnya sampai tidak sempat membuatkan sarapan untuk si kembar, juga tak sempat mengantar anak kembarnya ke sekolah.
Klien Adrian kali ini itu cici cici muda pengantin baru yang baru mau buat rumah, perusahaan Adrian di beri tanggung jawab untuk membuat desain rumah beserta interiornya, seperti biasa pekerjaannya sehari-hari.
"Ini nggak bisa ketemu aja langsung aja Pak sama yang bersangkutan? Kalo via online begini banyak misscomnya belum lagi klien yang banyak mau."
Adrian menggaruk pelipisnya. Ini adalah meeting kesekian yang mereka lakukan, akibat klien yang tiba-tiba komplain karena desain yang di mau tidak sesuai. Padahal Adrian dan team sudah membuatnya sesuai apa yang klien inginkan.
"Masalahnya yang bersangkutan aja nggak ada di tempat. Mereka di Singapore sedangkan kita di Indo," ujarnya.
"Paling males dah kalo kliennya begini, menye menye banget Pak," celetuk Yuta.
"Nggak boleh gitu, ini juga bukan pengalaman pertama kita dapet klien begini. Di turuti aja, nanti juga dapet yang pas sama yang klien mau."
"Baik Pak."
"Oke. Kita sudahi ya meeting hari ini, semangat revisi. Saya mau ke sekolah si kembar dulu," ujarnya. Langsung menyambar jasnya yang tersampir di kursi.
Sepuluh menit lalu di tengah proses meeting, Adrian memang mendapat panggilan dari sekolah kembar.
"Hati-hati Pak boss."
"Terimakasih," katanya, sebelum kemudian keluar dari ruangan.
"Pak Ali apa nggak butuh istri baru ya? Sumpah gue mau banget jadi istrinya," cicit Venni.
"Pak Ali yang nggak mau sama lo setan," sahut Yuta.
"Cicing sia pak Yuta."
"Tapi beneran, kasian kalo lagi begini. Udah capek sibuk di kantor, tiba-tiba harus buru-buru ke sekolah anaknya juga. Kalo ada istri kan bisa berbagi tugas. Gue siap banget kalo kudu berhenti kerja terus jagain kembar," timpal Sarah, salah satu karyawan Adrian juga.
"Udah lah, kalo mau udah dari dulu pak Ali nikahin kalian. Orang dia lagi deket sama owner baru Rosella Beautiq, kalian mah bukan tandingan," celetuk Ardan, membuat para wanita di sana langsung membereskan barang-barangnya dan berlalu.
•
Sementara itu, Adrian sudah sampai di sekolah si kembar tak lama kemudian. Dan setelah memarkirkan mobilnya di tempat parkir, Adrian berlari kecil menuju UKS.
Ttok ttok ttok
Adrian membuka pintu UKS setelah mengetuknya, menghela napas lirih sebelum masuk dan menghampiri putra sulungnya yang kini menatapnya dengan bibir mencebik.
"Abang kenapa?" Tanyanya, seraya mengusap kening si kecil, menyibak surainya yang menutupi kening.
"Nggak tau," balasnya. Masih dengan bibirnya yang mencebik.
"Tadi muntah anaknya Pak, katanya salah makan saat makan siang" celetuk suster penjaga yang bertugas di sana.
Adrian tersenyum menyapa, kemudian mengangguk, "Abang makan apa coba tadi hmm? Udah jangan nangis, orang nggak di apa-apain juga Bang. Makan apa tadi Abang?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[9] Rafan's Daily || 𝙽𝚌𝚝⁰⁰
Humor- apakah semakin bertambah umur, akhlak Rafan akan semakin bertambah baik atau malah semakin menipis saja? saksikan kesengsaraan bapak Rafansyah Ali Adrian Nakhala hanya di channel kesayangan anda °°°° [ 8 Juni 2021 ]