-Happy reading 🍁
-sorry for typo(s)🍑
Siang ini rumah Adrian berasa panas banget, ga cuman rumah Adrian sih, di luar sana juga lagi panas.
Adrian baru selesai beberes sama nyuci baju, langsung tepar di sofa ruang tengah, cape juga ngantuk membuatnya langsung terpejam, sementara sikembar lagi di kamar, istirahat ceunah cape abis main futsal bareng temen-temennya pagi tadi.
"Pah"
Adrian hanya bergeming saat suara si bungsu memanggilnya, kemudian tiba-tiba udah duduk di samping badannya aja, "sempit dek, duduk sofa lain gih, Papa mau tidur"
Asaa tak perduli, malah ikut menidurkan dirinya disamping Papa, memeluk Papanya itu, "temenin ke Alfa depan yuk Pah"
"Ngapain?" Tanya Adrian masih memejamkan mata
"Beli es"
Adrian sedikit merubah posisi tidurnya menjadi miring, memeluk balik si bungsu, masih dengan netranya yang memejam "di kulkas kan ada es"
"Es yang lain Pah"
"Yaudah sana, pake sepeda kan bisa"
Asaa mendengus, menyembunyikan wajahnya di dada Papa, "panas Pah ihh, males goes"
"Sama Agam, atau nggak ileen"
"Tidur mereka, ihh ayoo cepetan, Asaa mau jajan jugaa"
Adrian berdecak, memeluk si bungsu lebih erat, "punya uang emang?"
"Kan duit Papa lah, Asaa minta"
"Papa ga punya duit, kan udah di rampok kalian terus tiap hari, ya udah abis, udah tidur aja, Papa peluk, bayi gedenya Papa jajan mulu makan nasi susah"
Namun pada akhirnya, Adrian tetap menuruti kemauan si bungsu.
Menaiki motor satu-satunya dari jaman Napoleon juga dengan celana dan baju pendek, Adrian membonceng si anak manjanya, di siang hari bolong gini.
Sepanjang perjalanan Adrian ngedumel, tapi nggak ditanggapin sama sekali sama Asaa, bahkan sampai mereka udah di depan alfanya.
"Dek" Adrian menggerak-gerakkan bahunya yang terasa berat, "eh bocah kok malah molor, heh bayi, katanya mau jajan malah tidur, bangun"
Karena kena angin sepoi-sepoi dijalan tadi, Asaa jadi ngantuk makannya tidur.
Asaa turun dari motor diikuti si Papa yang merangkul bahunya, "untung ga ngegeludak tadi, pelor banget heran" cibirnya, seraya masuk kedalam Alfa
Yang dicibir cuman cengar-cengir doang.
Kedua anak berbapak itu udah ada di depan lemari minuman, sikecil lagi bingung mau beli apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
[9] Rafan's Daily || 𝙽𝚌𝚝⁰⁰
Humor- apakah semakin bertambah umur, akhlak Rafan akan semakin bertambah baik atau malah semakin menipis saja? saksikan kesengsaraan bapak Rafansyah Ali Adrian Nakhala hanya di channel kesayangan anda °°°° [ 8 Juni 2021 ]