-𝑝𝑎𝑠 12 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑛𝑦𝑎𝑘-

3.6K 526 87
                                    

-Happy reading 🍁
-sorry for typo(s)

🍑

Pulang ke rumah dengan keadaan basah kuyup, tentunya Adrian juga si kembar, tapi lebih ke Adriannya aja, mereka langsung dipelototi sama Yuyu.

"Hihhhh bader banget, masih pagi kak ya Allah, kamu ajak ke mana anakmu sampe basah kuyup gitu. Pamitnya beli sarapan malah belok ke yang lain, gimana sih, tadi nggak usah aja kamu ajak keluar, orang gede aja masih sibuk pake selimut karena dingin, ini kamu malah ajak anak kecil main air pagi-pagi, Ali ali Mama teh lieur, ada-ada aja adatnya kamu teh"

Adrian yang di omelin malah cengengesan aja, membuat si kembar yang udah menggigil kedinginan juga ikut cengengesan dengerin neneknya ngomel nggak berhenti-henti.

"Ini kalo sakit gimana coba, katanya mau pulang besok kan, aduhh. Yayaaa, Mas Agung...ambilin handuk cepetan, sama siapin air hangat juga buat mandi si kembar!!" Teriak Yuyu, memanggil Yaya

Di dalam, Yaya yang lagi nonton berita pagi langsung sigap menuruti apa kata istrinya, soalnya kalo mau pura-pura nggak denger bisa di cakar si Bapak, jadilah cari aman aja.

"Ali mah? Enggak?" Tanya Adrian

Mama Yoon menatap sinis anaknya itu, "gak, mandi air comberan aja kamu sana. Yuk cucu Yuyu, masuk lewat samping ya. Mas, anter handuknya ke samping ya!!"

Buset si Yuyu sangat emakable sekali ya.

Si kembar terkikik, menertawakan Papa yang udah cemberut.

"Bye bye Papa yang mau mandi air comberan" ledek Aidan

"Hahahaha, kasian kasian" timpal Asaa. Aileen sama Agam mah bagian ketawa, kalo Aileen plus natap Papanya pake muka ngledeknya yang paling ngena

"Jahat kau simba, aku lahirkan kalian dari antah berantah sekarang malah durhaka berjamaah" ujar Adrian dramatis

"DRAMA PAK" kompak si kembar, kemudian berjalan membuntut Yuyu yang juga udah ketawa

"Sabar Kak" ujarnya juga

Adrian mendengus, tapi kemudian menyugar rambut basahnya ala-ala ikan sampo.

"Pagi Om Ian"

Adrian otomatis tersentak kaget, saat tiba-tiba empat bocil udah ada di ambang pintu dan menyapanya bersamaan.

"Eh keponakan om Ian udah pada bangun bobo, sini peyuk peyuk dulu om Iannya" Ujar Adrian, sudah siap memeluk empat keponakan bocilnya

"Aaaaa enggak, om Ian basah"

"Peluk dulu sini"

"Enggak, Mama tolonggg"

"Ali please sadar umur kek ya salam"

Adrian melepas tangan si keponakan yang udah dia pegang paksa, kemudian berdiri menatap Abangnya yang menatapnya malas di belakang para bocil-bocil.

"Kenapa sih, orang gua mau peluk ponakan gua" ujarnya sewot, si Ileen mah ini, lagi merasuk ke jiwa bapaknya.

"Lu basah pinter, mandi sono, ga inget lo ini hari apa"

Adrian mengerling malas, "iya iya bang Johnny yang paling yahutt" ujarnya, dan langsung menyusul si kembar masuk lewat pintu samping

"Om Ian, perutnya kotak-kotak kaya coklat punya Bara"

Adrian berbalik, tersenyum dengan lebarnya, "iya dong, Om kan Ironman"

"Hahaha om Ian kaya badut"

"Wkwk"

Itu yang terakhir ketawa bang Johnny btw.

[9] Rafan's Daily || 𝙽𝚌𝚝⁰⁰Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang