-happy reading 🌼
-sorry for typo(s)
🍑
Hari ini, setelah menyelesaikan semua pekerjaannya, Adrian langsung pergi ke sekolah si kembar bersama saudara-saudaranya yang lain termasuk beberapa karyawan. Seharusnya dari pagi Adrian sudah ada di sekolah, tapi tentu saja namanya kerja untuk orang, ada saja yang harus tiba-tiba dikerjakan. Jadilah Adrian dan team harus buru-buru menyelesaikannya agar rencana awal bos dan karyawan itu bisa terlaksana wkwk.
Dari awal memang Adrian udah minta tolong karyawannya buat dateng jadi suporter anak-anaknya. Dan mereka juga fine fine aja, malah seneng di kasih waktu libur buat nonton bocah-bocah kecil yang sekarang udah jarang di bawa ke kantor sama bapaknya.
"Ini apa nggak berlebihan bang Ta? Kayanya orang-orangnya aja udah cukup dah Bang"
Yuta yang sedang membagikan alat-alat peraga pada karyawan, menoleh sekilas pada bosnya itu, "Aman Pak boss, ini supaya boss kecil notice kita nanti"
"Nggak aman anjir, nanti gue yang di ambekin"
"Lah, kenapa ngambek?"
"Ya lu pikir aja Yuta, ngapain segala pake cetak baliho gambar anak gue, mana pada bawa terompet sama pake baju gambar anak-anak gue"
"Ini malah keren Pak, suprot bos kecil dengan totalitas tanpa batas!!" Balas Yuta.
"Wes mbuh lah, terserah lu aja dah Bang" pasrah Adrian, walau ujung-ujungnya, dia juga ganti jas kantorannya menjadi kaos seragam yang Yuta bawa plus mengganti celana bahannya menjadi celana jeans pendek putih. Pake panjang panas brokk ga kuat.
•
Adrian dan perintilannya sudah duduk di tribun lapangan outdoor. Pertama, si Bapak itu mau nonton dua bungsu tanding sepak bola, karena pertandingan basket dua sulung diadakan siang nanti selepas Dzuhur.
Aileen, Agam dan Agler juga ada di sana. Btw Agler juga ikutan basket gantiin temennya yang berhalangan, walaupun awalnya agak ogah-ogahan soalnya dia udah ikutan di lari pagi tadi.
"Tadi udah pake sunblock kan ya Adeknya, Bang?" Tanya Adrian, pada dua sulung yang duduk di kanan kirinya.
"Udah, udah minum vitamin juga sebelum tanding" balas Aileen.
Adrian mengangguk. Agak was-was si bapak teh, takut Aidan kenapa-napa, soalnya walaupun makin gede imunnya makin kuat, tapi takut aja tiba-tiba ngedrop karena kelamaan kena panas. Sama Asaa juga sih. Ya pokoknya Adrian khawatir lah. Si bungsu itu alerginya emang ke makanan aja, tapi bocahnya agak di senggol rubuh, walaupun semenjak besar jadi agak kokoh dikit.
"Idan main full?" Tanyanya lagi.
"Iya lah, orang dia captainnya" balas Agam.
"Kuat nggak kira-kira. Duh, mules Papa jadinya. Ini apa Papa aja yang gantiin" ujarnya gelisah.
"Gila ya Pak? Udah santai aja, kalo nggak kuat selama ini udah berhenti Ai mah. Tiap Minggu kan latihan dia, kalem wae Pak kalem" celetuk Aileen yang jengah.
"Kamu nggak mengerti perasaan ku, Bro"
Aileen mendengus, "Salah siapa di masukin bola anaknya, udah tau main bola pasti di lapangan panas"
"Papa nggak masukin Ai ke bola, nggak muat atuh Bang"
Bugh
Di tonjok lah lengan si Papa sama si sulung. Dan si Papa malah tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
[9] Rafan's Daily || 𝙽𝚌𝚝⁰⁰
Humor- apakah semakin bertambah umur, akhlak Rafan akan semakin bertambah baik atau malah semakin menipis saja? saksikan kesengsaraan bapak Rafansyah Ali Adrian Nakhala hanya di channel kesayangan anda °°°° [ 8 Juni 2021 ]