-𝐷𝑒𝑟𝑦 𝑑𝑎𝑛 𝐴𝑖-

2K 360 21
                                    


-happy reading 🍑
-sorry for typo(s)

🍑

Agaknya, sama-sama menyandang predikat bungsu membuat Dery dan Asaa memiliki beberapa sifat yang sama. Jika dibandingkan dengan omnya yang lain, Asaa memang lebih dekat dengan Dery, obrolannya sering terdengar menyatu walau yang dibicarakan hanya seputar air yang mereka minum selama ini adalah air kencing dinosaurus. Selera mereka juga kebanyakan sama, dan tentunya sifat pundung dan ambeknya pun sama.

Rasa sensitifnya juga hampir di level yang sama.

Dery kecil juga sensitif banget, perihal apapun, sama dengan Asaa. Dua-duanya memang terlihat cuek, tapi jangan ditanya soal kepekaan, dua bungsu beda generasi itu pekanya luar biasa.

"Mau kemana Der?"

Dery menghentikan langkahnya yang hendak keluar kamar. Ini pukul 12 malam omong-omong, si kembar kecil sudah tidur, nah si kembar besar baru mau tidur, tapi si bungsu kembar besar malah mau keluar kamar.

"Ke bawah, Asaa tidur sendiri di bawah. Mewek nanti dia kalo kebangun sendirian," ujarnya.

Mark mengangguk dan membiarkan adiknya itu melangkah pergi. Ia sudah mengantuk berat, jadi tidak mempermasalahkan jika guling tidurnya malam ini pergi begitu saja. Jadi sekepergian Dery, Mark langsung menyusul Lucas dan Dejun menyelami alam mimpi.

Sementara itu, Dery melangkahkan kakinya menuju kamar Abangnya di lantai bawah, di mana Asaa tidur sendirian di sana. Sebelum itu, tadi Dery sempatkan mengintip kamar si kembar tiga, memastikan tiga keponakan kecilnya sudah lelap tidur. Dery juga sempatkan membenarkan posisi tidur Aidan yang sudah hampir jatuh ke bawah. Pembatas kasur atas itu tidak tinggi, tapi Aidan tidurnya terlalu brutal. Kayanya Dery perlu bilang ke Abangnya buat ganti ranjang tidur si kembar jadi kasur biasa aja.

Ya Dery agak ngeri aja. Walaupun bawahnya udah ada karpet, tapi tetep aja kalo jatoh pasti sakit.

Yeu Abang, kamu nggak tau aja itu dua bungsu yang tidur di atas hampir tiap minggu gantian jatoh dari kasur.

"Elah, ini anaknya bang Ali empat-empatnya tidurnya nggak ada yang santai banget," komentarnya, saat melihat gaya tidur Asaa yang cuman diliat aja udah bikin pengap.

Kepalanya tenggelam diantara dua bantal. Jadi bantalnya nggak berfungsi. Selimutnya tentu sudah jatuh ke bawah pun dengan guling tidur. Kasur isinya cuman Asaa, satu bantal diatas badannya dan dua bantal di kanan kiri kepalanya.

"Tidur di kandang kambing aja kalo gini mah," monolognya, sembari membenarkan posisi tidur Asaa dan mengambil selimut juga bantal guling yang sudah tergeletak di lantai.

"Bang Ali, gue tidur di kasur lu ya malam ini. Janji nggak ngompol," ujarnya, sembari merebahkan dirinya di samping Asaa. Guling yang tadi tergeletak di lantai sudah ia taruh di belakang punggung Asaa, buat jaga-jaga siapa tau itu bocil ada niat mau jatuh, jadi Dery antisipasi dulu.

Omong-omong, dulu waktu kecil, Dery memang suka mau tidur bareng bang Ali, terus harus janji dulu nggak bakal ngompol kalo mau tidur sama Abangnya.

"Lagi tidur aja ganteng lu Saa. Kasian banget nggak pernah jelek," cicitnya, menatap wajah tidur Asaa dengan iri. Padahal keturunannya papa Agung sama mama Yoon mana ada yang nggak ganteng.

Cukup lama Dery bengong liatin wajah Asaa, sebelum kemudian berakhir terlelap menyusul keponakannya itu.









Pagi harinya, oh sebelum itu kita harus berterimakasih kepada Lukas Khafa Arianka, yang nama panggungnya alias nama terkenalnya Lucas pake C. Karena beliau, pagi ini si kembar tidak telat bangun. Jadi meja makan pagi ini tenang, tidak ada keributan seperti hari kemarin.

[9] Rafan's Daily || 𝙽𝚌𝚝⁰⁰Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang