Halohaa, Youniverse. Aku baru bisa up hari ini. Senin pagi kemarin sempat demam dan flu berat, untungnya hari ini sudah sembuh total. Thank you, untuk yang sudah ngucapin dan yang sabar menunggu CAIDEN. Aku hati padamu!
Jangan lupa tekan vote lalu beri komentar yang ramai yaa. Supaya aku semangat up ditengah-tengah kesibukan rl. Kira-kira 600 komentar bisa gak yah??
So, enjoy it! Selamat nostalgia di Mangata Universe.
*
Jemari Taehyung menyentuh wajah Hasa lalu telunjungnya mengelus bibir gadis itu. Menekan-nekan layaknya tengah menahan sesuatu. Bibir pria itu terbuka. Tergugah akan apa yang ada di hadapannya.
Membayangkan berciuman sampai gila di pagi hari. Apa lagi yang akan dicium adalah gadis yang dibawa oleh sahabat monotonnya sendiri, Jeon Jungkook yang mengaku tak akan pernah mau mengenal cinta sampai tua.
"Bibirmu..."
"Ada apa, Kim Taehyung?" tanya Hasa layaknya tengah memancing dengan umpan besar.
"Ingin kucium. Boleh digigit?" tanya Taehyung balik. Lebih vulgar. Kotor. Terdengar seksi sampai darah Hasa memanas sempurna. Dia berdebar bukan main.
Sementara di meja Jungkook. Pemuda itu tengah bermain dengan wajah tenang. Namun tatapannya sedari tadi terus fokus ke arah Hasa di depan sana yang terlihat duduk di samping pria asing.
"Tuan Jeon, Anda terlihat sedang tidak fokus" ujar seseorang yang bermain bersama Jungkook juga.
"Aku pasang tujuh," kata Jungkook. Mengabaikan perkataan orang tadi.
Matanya kembali melirik ke arah Hasa. Dirinya tidak bisa tenang. Rasanya ingin datang ke sana dan membawa gadis itu ke sisinya. Jungkook tak ingin—
"Fuck," gumamnya saat Hasa pergi dengan pria asing itu.
"Wah, Tuan Jeon kalah lagi" ujar Tuan Spencer.
"Kau sudah kalah sejak pertama kali main. Ada apa ini? Apakah akan terjadi badai besar?" sahut yang lain. Jungkook mengepalkan tangan.
Dia berniat menyusul Hasa namun akan terkesan pecundang jika raja permainan Casino seperti dirinya pergi di tengah-tengah permainan berlangsung. Kali ini, Jungkook meninggikan egonya.
"Oh, di mana gadismu? Aku tidak melihatnya. Maaf sekali, aku tidak ingin mengaturmu, tapi akhir-akhir ini sering terjadi keributan, sekalipun pagi hari. Kau juga, bukan orang yang bersih, banyak sekali yang ingin dirimu jatuh, Jungkook" ujar tuan Spencer.
Salah satu bilik pintu kamar mandi terbuka dan Hasa didorong masuk ke dalamnya. Kemudian pintu itu tertutup rapat. Terkunci pula dari dalam dengan sengaja.
"Jangan berisik kalau tidak ingin tertangkap," ujar Taehyung.
Tubuh Hasa terimpit. Pria itu mengeluarkan sesuatu dari kantung hoodienya. Dan Hasa langsung mendongak sebab moncong pistol menekan dagunya.
"Katakan padaku, kau dan Jungkook itu apa?" tanyanya.
Bibir Hasa tetap bungkam.
"Jangan paksa aku menyakitimu."
"Memaksa atau tidak. Manusia berengsek akan tetap menyakiti orang lain," sahut Hasa lalu dia tersenyum miring. Menyeringai, layaknya merendahkan Taehyung.
"Jadi, menurutmu aku berengsek, Hasa?"
"Iya, kenapa? Kau keberatan dianggap berengsek?" tantang si gadis Han.
KAMU SEDANG MEMBACA
CAIDEN ✓
Fanfiction[Be Wise: Mature] "Aku melihatnya di ujung mataku. Seorang gadis yang keadaannya buruk, namun sorot matanya begitu kuat sampai tubuhku terkadang terdistraksi. Hasa, bagaimana caranya untuk selalu membuatmu bungkam di ranjangku? Mungkin lain kali das...