Haloha, Youniverse. Senang sekali karena kita masih bisa bertemu di Caiden. Sudah mau masuk part belasan, mari kita buat semakin panas dan menegangkan. Semoga di part ini bisa ada 800 komentar yaa.
So, enjoy it!
*
Hasa mendudukan diri di jendela kamar hotel. Dia memandangi langit di pukul empat pagi. Gadis itu tidak bisa tidur. Hasa mengeratkan pakaian Jungkook di tubuhnya.
"Meninggalkan Jeon Jungkook. Bertahan. Meninggalkan. Bertahan...." gumam Hasa sambil menurunkan beberapa jarinya.
Bibir gadis itu mencetak senyum tipis yang memiliki beribu arti di dalamnya. Dia memutuskan untuk membersihkan dirinya yang terasa lumayan lengket setelah sesi ranjang dengan Jungkook.
Gadis itu menatap nanar sisa-sisa bagian dari Jungkook di kulitnya. Lalu dia mengusapnya dengan air shower yang mengalir tidak terlalu kencang. Menggosok kulitnya hingga dia bisa meruntuhkan jejak tangan Jungkook.
Dalam beberapa keadaan, Hasa akan merasa begitu jijik dengan sentuhan pria itu. Apa Jungkook pernah menyentuh Seoji lalu menyentuhnya lagi tanpa jeda dalam sehari?
Tanpa sadar, si gadis Han melempar botol sabun hingga menimbulkan bunyi berisik yang mungkin akan mengganggu tidur Jungkook karena pintu kamar mandi tidak tertutup rapat—sengaja.
"Hasa."
Gadis itu menoleh dan melihat Jungkook berjalan ke arahnya dalam keadaan telanjang. Pria itu mematikan air shower dan menarik Hasa mendekat.
"Ada yang luka?" tanyanya sambil memperhatikan tiap jengkal kulit si gadis Han.
"Ada."
"Biarkan aku mengobatinya."
"Si pelaku tidak akan bisa mengobatinya," sahut Hasa dan Jungkook tersenyum tipis dengan raut bingung.
"Apa maksudnya, Kid?"
Pria itu mengelus wajah Hasa lalu mencoba mencium bibirnya namun si gadis Han lebih dulu mengalihkan wajah.
"Hati dan perasaanku terluka, pelakunya adalah kau dan Seoji. Lebih tepatnya kau. Aku tidak menyalahkan orang lain untuk tertarik padamu yang memang menarik. Aku akan menyalahkan kau yang dengan sengaja memberi jalannya. Bagaimana bisa seseorang yang menyakitiku ingin mengobatiku juga?"
Hasa tertawa meremehkan. Dia melipat kedua tangan di depan dada dan menyandarkan punggung di dinding keramik kamar mandi.
"Kid, dengarkan aku—"
KAMU SEDANG MEMBACA
CAIDEN ✓
أدب الهواة[Be Wise: Mature] "Aku melihatnya di ujung mataku. Seorang gadis yang keadaannya buruk, namun sorot matanya begitu kuat sampai tubuhku terkadang terdistraksi. Hasa, bagaimana caranya untuk selalu membuatmu bungkam di ranjangku? Mungkin lain kali das...