PART 1 | I Touch You More And More

13.1K 1.5K 854
                                    

Haloha Youniverse. Aku sengaja bawa kalian ke sini dulu. Jadi kalian akan terbiasa dengan Caiden. Mulai sekarang, update Caiden ada selang-seling dengan cerita sebelah, kita sebut saja si Mangata yang buat pusing itu. Lalu apakah Caiden juga buat pusing? Jawabannya, sangat dan lebih.

Jangan lupa tekan vote lalu tinggalkan komentar yang ramai. Aku berharap bisa ada 500 komentar di sini. Aku pasti senang sekali didukung kalian.

So, enjoy it!

*





Harta, kekuasaan dan wanita. Sepertinya ketiga hal itu sudah lumrah di kehidupan seseorang seperti Jeon Jungkook. Hasa baru saja terbangun dari tidurnya yang jauh lebih nyenyak dibandingkan hari-hari yang lalu.

Gadis itu meraba sekitar, tepatnya seprai yang dia tiduri saat ini. Lembut, halus, dan sudah pasti juga mahal. Apa yang melekat di diri seorang Jeon Jungkook pun mewah.

Jika pria itu diculik dan ditelanjangi, maka si pencuri pakaiannya bisa hidup foya-foya selama berbulan-bulan di Seoul. Membayangkan itu membuat Hasa tertawa sendiri.

"Kemejanya Balenciaga," gumam Hasa.

"Parfumnya juga pasti mahal. Hah, mimpi apa aku bisa tinggal di istana seperti—"

Pintu kamarnya diketuk dengan kuat. Entah memang begitu atau dasarnya saja bunyinya keras. Hasa menyibak selimut dan berlari menuju pintu lalu membukanya dengan tergesa-gesa. Hampir lupa kalau dia hanya menumpang.

Alis Jungkook naik saat mendapati Hasa melotot ke arahnya.

"S-sir maaf, aku—"

"Kau mencoba menggodaku?" potong Jungkook.

"H-hah?"

"Lebih baik kau pakai bra, Kid. Dadamu nampak jelas dibalik kaus itu. Aku ini—"

Hasa melotot. Dia menutup pintu dengan kuat sebelum Jungkook selesai berbicara. Gadis itu berlari ke arah kaca kamar dan dia meraba dadanya sendiri.

Benar.

Jungkook benar.

Dadanya nampak begitu jelas.

"Sial, Hasa kau bodoh sekali. Bodoh. Bisa-bisanya kau lupa memakai hal sepenting ini. Bodoh! Bagaimana jika Jeon Jungkook mempermasalahkan ukuran dadamu sekalipun dia pasti tidak tertarik memegangnya" omel Hasa.

Setelah selesai memakai bra, gadis itu kembali membuka pintu kamar. Jungkook melipat tangan di depan dada. Pria itu terlihat marah saat ini.

"Lain kali kau harus menungguku selesai berbicara. Paham?"

Hasa menggigit bibirnya, dia mengangguk pelan. Tangan Jungkook terulur guna meraih dagu Hasa.

"Jawablah dengan mulutmu. Apa aku harus melakukan sesuatu dulu agar bisa membuatmu bersuara?" tanya si pemuda Jeon. Hasa menggeleng kuat.

"Tidak, Sir. Maaf, aku hanya serak, tenggorokanku serak" dusta si gadis Han.

"Ikut aku ke bawah, buatkan aku sarapan. Biasanya aku minum kopi dengan dua sendok gula."

Jungkook berlalu pergi. Hasa bernapas lega. Dia menjilat bibirnya berulang kali. Gila, seberat itu atmosfer di sekitar Jungkook. Pria macam apa dia? Hasa bahkan tidak pernah dibuat segugup ini.

Hasa berjalan cepat menuruni anak tangga. Dia berjalan ke arah dapur dan melihat si pemilik penthouse tengah menelepon seseorang.

Karena tidak mau mengganggu, Hasa langsung mendekat ke arah kompor listrik dan membuat sarapan seadanya. Lalu sambil menunggu masakan matang, dia membuatkan Jungkook kopi.

CAIDEN ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang