[Be Wise: Mature]
"Aku melihatnya di ujung mataku. Seorang gadis yang keadaannya buruk, namun sorot matanya begitu kuat sampai tubuhku terkadang terdistraksi. Hasa, bagaimana caranya untuk selalu membuatmu bungkam di ranjangku? Mungkin lain kali das...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Haloha, Youniverse. Terima kasih banyak atas dukungannya untuk CAIDEN. Semoga di part ini bisa tembus 800 komentar yaa.
So, enjoy it!
*
Jimin menyandarkan tubuhnya yang terasa sedikit pegal. Dia menaruh kedua tangan di tempat yang seharusnya—sudah tersedia di kursi pesawat yang dia dan Hasa naiki saat ini.
Si gadis Han melirik. Alisnya naik dan bibirnya terbuka. Gadis itu berdehem dan menunggu beberapa saat sebelum akhirnya melontarkan pertanyaan yang mengganggu pikirannya semalaman.
"Ada apa dengan tanganmu?" tanya Hasa.
Kedua mata Jimin yang semula terpejam kini terbuka. Pria itu melirik sekilas dan mengangkat tangannya guna ditunjukkan langsung ke wajah Hasa.
"Maksudmu luka ini?" tanya dia balik. Retoris sebenarnya.
"Iya. Apa yang kau lakukan semalam? Itu nampak luka baru," ujar Hasa dengan nada mendesak. Tatapannya pun tajam.
Melihat respon Hasa yang di luar dugaan. Jimin tertawa pelan.
"Kenapa kau terlihat marah? Kupikir dirimu cukup pintar untuk tau jawabannya."
"Jawab saja, Park Jimin."
"Oke, oke. Aku memukul Jungkook. Apa jawaban semacam itu—"
"Kenapa kau memukulnya?!" potong Hasa sambil meremat tempat duduk dengan kuat. Jimin berhenti tersenyum. Pria itu mengerutkan kening.
Dia menghela napas akhirnya dan Hasa memegang tangan pemuda itu. Dia memperhatikan luka Jimin dengan pandangan sulit diartikan. Ada tatapan sedih, marah dan sekaligus bingung di sana.
"Aku baik-baik saja kalau itu yang kau pikirkan," ujar Jimin percaya diri.
"Jangan lakukan itu lagi. Untuk apa melukai orang lain demi orang yang juga bukan siapa-siapa bagimu," kata Hasa.
"Oh, wait. Maaf, kau yakin berkata seperti itu? Ternyata kau aslinya tetap manusia biasa ya, maksudku, kau bisa salah juga."
Hasa menghela napas.
"Kau pikir aku ini apa kalau bukan manusia?" ujarnya dan Jimin terkikik geli.
"Monster?" tanyanya pelan dan Hasa menginjak kakinya. Pemuda itu memekik dalam tahan sebab pramugari yang lewat sempat berhenti karena bingung dan khawatir.
