PART 24 | Play With Fire

7.7K 1.1K 1.1K
                                    

Haloo, Youniverse

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haloo, Youniverse. Terima kasih banyak atas dukungannya yaa. Semoga part ini bisa ada 800 komentar!

So, enjoy it!

*





Hasa menaruh gelas kacanya lalu mulai tertawa pelan. Jungkook ikut terkekeh. Lalu keduanya terdiam dalam waktu yang cukup lama.

"Kenapa aku tidak boleh mencintai orang lain?" tanya Hasa.

"Haruskah aku memberimu alasan?" tanya Jungkook balik. Tatapan pria itu bahkan lebih serius dibandingkan Hasa sendiri.

"Kalau tidak alasan, itu artinya kau tipikal orang paling egois di dunia ini."

"Egois ya? Terserah. Aku tidak pernah mempermasalahkan mau dianggap apa oleh orang lain termasuk dirimu. Dan Hasa, aku tidak bercanda. Kau. Jangan suka orang lain."

Si gadis Han menelan air liurnya. Dia memutarkan ujung telunjuk ke mulut gelas berulang-ulang kali dan Jungkook menyadarinya sebagai bentuk kegugupan.

"Sejak kecil, aku tidak suka berbagi karena aku memang tidak memiliki apa pun untuk dibagi. Lagi pula cinta itu tidak ada. Kau mau mencintai siapa, Hasa? Taehyung? Aku?"

"Menurutmu siapa yang lebih pantas aku cintai?" tanya Hasa balik dengan senyum miringnya.

Si lawan bicara menegak sisa tequilla sampai tandas lalu mengetuk-ngetuk meja dengan jemarinya berulang kali.

"Tidak ada," jawab Jungkook.

"Ha?!"

"Tidak ada yang bisa kita cintai di dunia ini, Hasa. Atas apa yang terjadi padamu di masa lalu, kenapa dengan bodohnya kau masih percaya pada cinta? Apa otakmu rusak?"

"Bagaimana bisa kau tidak mengerti cinta sementara orangtua mu sendiri masih ada, kau tidak cinta mereka?" tanya Hasa bingung. Jungkook menghela napas berat.

"Mereka bukan orangtua kandungku."

Mendengar jawaban Jungkook, Hasa menyenggol gelasnya hingga terjatuh. Suara kaca yang pecah tidak membuat Jungkook terkejut apa lagi mengalihkan pandangan.

"Jung—"

"Mereka paman dan bibiku. Kau terkejut?"

"Kenapa tidak cerita dari awal?"

"Karena itu tidak penting. Kau dan aku menikah hanya sebatas perlu masing-masing, bukan ingin membuat ikatan yang sesungguhnya."

CAIDEN ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang