EXTRA PART | The Last One Standing

7.5K 955 1.3K
                                    

7 Tahun yang lalu sepulang Caiden dari Port of Busan

Pintu markas Caiden yang berada di Busan terbuka dengan kasar oleh Kim Seokjin yang berjalan di paling depan. Beberapa orang yang ada di dalam sana buru-buru berdiri dan membungkuk serta memberi salam secara bersamaan.

"Selamat datang di Busan, Monsieur!" ujar mereka bersamaan.

"Aku ingin melakukan rapat darurat, kalian semua tinggalkan gedung ini" perintah Seokjin.

Beberapa orang itu menatap takut lantas mereka mengangguk dan berbondong-bondong keluar dari sana. Taehyung mendekati Hoseok yang tengah berdiri di depan sebuah layar besar dengan tangannya yang lincah mengutak-atil tombol yang ada di hadapannya.

"Tidak ada," gumamnya.

"Cari lagi, Hyung" kata si pemuda Kim dengan wajah khawatir.

Sementara Jungkook sendiri masih berdiri di depam pintu ruangan yang tertutup. Si pemuda Jeon memperhatikan seluruh anggota Caiden satu-persatu dan dia kembali keluar dari sana.

Taehyung berhenti berbicara dengan Hoseok, dia berlari keluar dari ruangan setelah menyadari Jungkook tidak ada di antara mereka. Gawat, Jungkook tidak boleh pergi dari sini sekarang, pikirnya ketakutan.

"Berengsek!" panggil Taehyung.

Langkah kaki Jungkook terhenti. Dia menoleh dan berbalik ketika kepalan tangan Taehyung mengarah pada wajahnya. Dengan gesit, Jungkook menangkisnya lalu mencekik leher si pemuda Kim dan mendorongnya ke dinding.

"Apa maksudmu?!" bentak Jungkook.

"Kau berengsek. Hasa seperti ini karena dirimu! Kenapa kau menjawab negosiasi Maethel Raynor yang sudah lama dikenal sebagai orang paling licik dari Black Diamond?!"

Bolamata Jungkook melebar, cengkramannya pada leher Taehyung mengendur dan hal itu dimanfaatkan si pemuda Kim untuk membebaskan diri dan membalik keadaan dengan memukul perut Jungkook lantas tercipta jarak di antara mereka.

"Tidak cukup kau mengambilnya dariku di masa lalu dan sekarang ... nyawanya pun kau yang memusnahkannya. Dia begitu membencimu, Jungkookie."

"Kau bukan Hasa. Kau tidak tau apa-apa mengenai dia, aku, dan kami" jawab Jungkook bersikeras sekalipun hatinya mulai merasa menemukan kebenaran dari perkataan yang dilontarkan Taehyung.

Tawa Taehyung terdengar kencang dan Jungkook menelan air liur. Si pemuda Kim lantas berhenti tertawa dalam sekejap dan menatap sang lawan bicara begitu tajam.

"Kau akan menyesali segalanya. Aku tidak sabar jika menunggu semesta yang memberikannya padamu," kata Taehyung yang tidak Jungkook mengerti.

Maka ketika si pemuda Kim berbalik untuk berjalan pergi. Jungkook mengutarakan seluruh rasa kesalnya.

"Sampai kapanpun, kau tidak akan pernah bersama dengan Hasa" ujarnya walaupun tidak dengan nada bicara tinggi, tapi mampu membuat Taehyung melotot.

"Kau menantangku?" tanya Taehyung dengan wajah tidak suka. Sementara bibirnya mencetak senyum menyakitkan.

"Apakah aku terdengar sudi menantang seseorang yang sejak awal tidak pantas bersaing denganku? Hasa mencintaiku, bukan kau" sahut Jungkook lebih menyakitkan.

Tatapan Taehyung berubah menjadi datar dalam waktu singkat. Dia berjalan ke arah yang berbeda dengan Jungkook.

"Kau akan menyesalinya. Setiap perkataan yang kau keluarkan untukku saat ini, bisa saja kujadikan bumerang untukmu di kemudian hari, Jungkookie. Kau harus belajar sesuatu dari hyung sekarang...."

Si pemuda Kim menghentikan langkahnya. Dia menoleh dengan pandangan menjatuhkan. Jungkook tetap tidak berubah, dia menatap Taehyung layaknya musuh.

"Aku menganggapmu adikku, saudara, sahabat, segalanya, sama seperti aku menganggap yang lain. Aku menyayangi kalian semua. Dan kau menyakitiku berulang kali, menusukku dari berbagai arah dengan omong kosong seolah hanya kau yang Hasa cintai di dunia ini. Kau mau aku meludahi kakimu?" tanya Taehyung.

CAIDEN ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang