PART 22 | Let Me Run My Fingers

7.4K 1.1K 970
                                    

Youniverse, jangan lupa nanti scroll sampai akhir yaa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Youniverse, jangan lupa nanti scroll sampai akhir yaa. Ada info penting di sana. Semoga di part ini bisa sampai 800 komentar yaa!

So, enjoy it!

*





Lagi dan lagi tatapan keduanya saling bertemu. Jungkook memutus lagi untuk kesekian kalinya. Pria itu sekarang tengah mengobati ulang luka yang ada di perut Hasa.

Sementara gadis itu sendiri berbaring penuh ketidak yakinan pada si pemuda Jeon. Masalahnya, terkadang jemari Jungkook terlalu atas. Hampir menyentuh dada. Jelas-jelas posisi luka sedikit condong ke arah pinggul.

Keadaan kamar masih sama seperti sedia kala. Remang, karena keduanya kali ini memiliki kesukaan yang sama. Kamar yang remang begitu menenangkan.

"Jadi kau sebenarnya ingin mengobati lukaku atau ingin menyentuh dadaku, Jungkook?" tanya Hasa.

Keheningan berhasil dipecah. Si pemuda Jeon menaikan sebelah alis sebagai respon utama. Lalu dia membuka bibirnya perlahan. Semua gerakan kecil itu layaknya slow motion di mata Hasa.

"Aku ingin mengobatimu," jawab Jungkook.

"Maka berhentilah mendekatkan tanganku ke arah dada ku!"

"Tidak sengaja," saut Jungkook begitu cepat. Tidak mau disalahkan atau mungkin dia merasa akan tertangkap basah sebab mencuri-curi kesempatan.

Pria itu mendaratkan ciuman di perut Hasa setelah selesai mengobati lukanya. Kemudian dia bangkit dan menaruh perlengkapan itu di meja kamar.

"Kau akan tidur di sini?" tanya Hasa.

"Tidak tau. Kau ingin aku bersamamu?" tanya Jungkook balik.

Si gadis Han menjilat bibir. Dia menyamankan posisinya dan menatap lurus ke arah langit-langit kamar. Jungkook sendiri berdiri di dekat jendela kaca.

"Jung—"

"Ha—"

"Kau duluan saja," kata Jungkook lagi.

"Tidurlah di sini bersamaku."

Pria itu menoleh sekilas lalu dia berjalab mendekat ke arah ranjang guna melihat wajah Hasa lebih jelas.

"Ya sudah. Bagaimana perutmu? Apa masih terasa sakit?"

"Ini oke. Besok juga sudah membaik."

"Kau yakin tidak mau ke dokter? Siapa yang melakukannya?"

Hasa menghela napas.

"Tidak mau menjawabku?" ulang Jungkook dan benar, Hasa tak kunjung memberi jawabannya pada pria itu.

Maka si pemuda Jeon memutuskan diam. Dia naik ke atas ranjang setelah melepas jam tangannya dan ditaruh di atas meja nakas.

Hening. Hanya suara-suara dari pendingin ruangan yang nampak jelas. Hasa membuka matanya yang dipaksa terpejam.

CAIDEN ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang