Halo, Youniverse. Terima kasih atas dukungan dan apresiasinya. Semoga part ini bisa ada 800 komentar yaa.
So, enjoy it!
*
Hasa melonggarkan dasi yang dipakainya. Gadis itu tengah berada di dalam mobil Taehyung saat ini. Pesta belum sepenuhnya selesai, pertengahan pun tidak sampai, tapi gadis itu memutuskan untuk pulang.
"Ada yang menyakiti perasaanmu?" tanya Taehyung sambil tetap memandang lurus ke depan.
Jaga-jaga jika Hasa nanti menangis. Dia begitu paham tipikal seperti apa gadis itu. Pasti tidak ingin jika saat sedang menangis, ada seseorang yang melihatnya.
"Tidak ada. Aku sudah sering disakiti sejak kecil, hal-hal semacam itu tidak berguna lagi."
"Ya sudah. Kau ingin apa sekarang? Pulang?"
"Tidak."
"Oke. Jadi ingin apa?" tanya Taehyung lagi. Hasa lama terdiam setelah itu. Kalau tidak salah menghitung, Taehyung menebaknya lima belas menit.
"Aku ingin ke tempat di mana Jungkook tidak bisa menemukanku."
Taehyung menggigit bibirnya, dia meremat stir mobil. Mencoba menahan amarah atau apa pun itu yang rasanya meluap-luap di dalam dada.
"Kau ingin bermalam denganku?" tanyanya memastikan.
"Aku hanya ingin menghilang selagi dia di pesta. Antar aku pulang pada jam pesta selesai. Katakan saja jika aku merepotkanmu."
Hasa menoleh ke arah Taehyung. Pemuda itu masih enggan menatapnya. Bibir Taehyung terlihat bergetar. Sesaat, Hasa berpikir jika pria itu kedinginan.
"Kau kedinginan?" tanya Hasa pelan.
"Bisakah kau pikirkan dirimu saja? Berhenti memperhatikan kondisi orang lain sementara kau sendiri tidak baik-baik saja."
"Aku—"
"Bagaimana bisa kau menolong orang lain sementara dirimu sendiri sebentar lagi akan tenggelam atau jatuh ke dalam jurang tidak berdasar. Hasa, sekali ini saja dengarkan aku. Pikirkan dirimu sendiri."
Hasa tertawa pelan. Taehyung sedang dalam mode tidak begitu santai saat ini.
"Kenapa kau berpikir seperti itu?" tanya Hasa. Gadis itu tersenyum tipis dan Taehyung menatapnya kesal sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
CAIDEN ✓
Fanfiction[Be Wise: Mature] "Aku melihatnya di ujung mataku. Seorang gadis yang keadaannya buruk, namun sorot matanya begitu kuat sampai tubuhku terkadang terdistraksi. Hasa, bagaimana caranya untuk selalu membuatmu bungkam di ranjangku? Mungkin lain kali das...