1. Memulai yang seharusnya dimulai

65.2K 3.9K 588
                                    

Surgaku di Kamu (EPHEMERAL)
1. Memulai yang seharusnya dimulai

🌹

Ash-shalaatu khairum minan-nauum...
Ash-shalaatu khairum minan-nauum...

Suara lantunan adzan subuh membangunkan gadis bersurai hitam dari tidurnya yang lelap. Rasa kantuk masih setia bersarang dikedua mata indahnya, seolah meniup bola mata itu untuk kembali terpejam. Melihat jam digital yang ada di atas nakas sudah menunjukkan puku lima membuat Nazra bergegas turun dari kasurnya yang empuk menuju kamar mandi untuk berwudhu.

Setelah melaksanakan sholat sunnah tahajud tadi Nazra kembali tidur, tidak, itu bukan kebiasaan, hanya saja ia baru sampai di rumah jam sepuluh malam. Ya, Nazra baru kembali ke rumah setelah ia menyelesaikan pendidikan di Pondok Pesantren yang berada di luar kota. Nazra adalah seorang hafidzah, dari kecil ia terbiasa diajarkan untuk membaca Al-Qur'an oleh orangtuanya hingga di usianya yang menginjak 19 tahun ini ia sudah khatam 30 Juz.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh," Nazra mengakhiri sholat subuhnya dengan mengucap salam serta mengadahkan tangan untuk memanjatkan doa kepada sang penguasa langit, Allah SWT.

Ya allah ya rabbi, terimakasih atas nikmat yang masih engkau berikan kepada hamba hingga hari ini, atas izin darimu hamba dapat kembali membuka mata. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu kebaikan malam ini dan malam sesudahnya. Aku memohon perlindungan-Mu kejahatan malam ini dan malam sesudahnya. Ya allah ya rabbi ampuni dosa hamba dan dosa kedua orangtua hamba, berilah kami perlindungan di dunia dan di akhirat dan jauhkanlah kami dari siksa api neraka. Aamiin.

Setelah puas mengadu, memohon ampunan kepada Allah, Nazra kembali membuka mukenahnya dan ia simpan di ujung kasur. Tak lupa ia menyambar hijab instan yang berada tak jauh dari tempatnya berdiri untuk ia kenakan.

Nazra Sabira Mafaza. Nazra berarti bahagia dan kegembiraan, Sabira memiliki arti kesabaran dan Mafaza merupakan sebuah doa dari kedua orangtuanya yang berharap kesuksesan untuk anaknya. Seorang hafidzah berparas cantik secantik namanya. Cantik dengan definisi sesungguhnya, wajahnya dan hatinya. Ia baru saja lulus sebagai salah satu santriwati terbaik di pondok pesantren tempat ia tinggal dan menuntut ilmu selama tiga tahun ini.

Ayah Adnan dan bunda Tsana tidak main-main saat memberikan nama untuk Nazra. Setiap penggal nama Nazra dikutip dari surat-surat dalam Al-Qur'an. Terbukti selama 19 tahun ia hidup, Nazra tumbuh menjadi anak yang selalu ceria, ramah kepada siapapun yang ia temui, penyabar, dan sukses membanggakan orangtuanya sebagai penghapal qur'an yang insyaa allah dapat memberikan hadiah yang begitu indah, sebuah mahkota untuk ayah bundanya di surga kelak.

Setelah lulus, Nazra memilih untuk tidak melanjutkan kuliah, bukan karena tidak mampu. Bahkan Nazra merupakan pewaris tunggal Alfareez's Corp, perusahaan yang dibangun dari nol oleh Adnan Alfareez, ayah Nazra. Ia memilih untuk tidak kuliah karena ingin membantu sang bunda di rumah. Katanya, sudah cukup tiga tahun ia pergi merantau ke luar kota dan meninggalkan rumah. Sekarang, ia ingin mengganti waktu yang belum sempat ia habiskan bersama orangtuanya di rumah.

EPHEMERAL [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang