03

9.3K 1.1K 38
                                    

_03_

"Sebenarnya apa yang terjadi sekarang? Kenapa kalian ada di sini?" tanya Phoenix pada lima namja lainnya, bahkan satu dari mereka kini terbaring di sofa ruang tengah. Mereka pindah ke ruang tengah saat salah satu dari mereka nyaris tumbang.

"Jangan bilang kau yang mengendarai salah satu mobil tadi?" tanya Orca pada pria yang tadi berdiri di sebelah kananya saat di dapur.

"Tidak, aku mengendarai motor." ujar pria itu.

"Serius?! Kau bahkan tidak bisa naik sepeda roda dua!" pria yang adalah anggota termuda di sana mengerang saat mendengar kalimat itu.

"Apa aku harus lulus naik sepeda dulu supaya bisa naik motor?!" kesalnya.

"Ya tidak sih, tapi setidaknya kalau kau bisa menyeimbangkan sepeda berarti bisa menyeimbangan sepeda motor." ujar pria yang tadi berbicara dengan nada menyalak pada si anggota termuda.

"Daripada memusingkan itu, apa code name kalian?" tanya satu-satunya pria yang terbaring di sofa.

"Aku Phoenix."

"Aku Dragon."

"Aku Orca."

"Aku Dog."

"Aku Tiger."

Pria yang terbaring itu kini bangun dan mengambil posisi duduk.

"Aku Wolf." 

"Aku rasa karena kita tahu satu sama lain, membicarakan ini dengan code name itu akan sangat canggung, jadi bagaimana jika kita bicara dengan santai?" tanya Dragon.

"Aku tak masalah." ujar Dog.

"Aku juga, jujur saja ini tak nyaman, kecuali jika aku tidak kenal kalian, aku pasti tidak masalah bicara dengan menggunakan code name." ujar Tiger.

"Tapi, seriously, Jeno- kau "Dog"?" Orca yang aslinya adalah Kim Jungwoo itu menatap tak percaya pada adik segrupnya.

"Mau hyung percaya atau tidak, itu bukan aku yang membuat code name, itu atasanku sendiri." ujar Dog yang tidak lain adalah Jeno.

"Jaemin, kau mau ikut berunding atau tidur? Wajahmu masih pucat begitu." Dragon yang aslinya adalah Jaehyun bertanya pada Wolf yang merupakan code name dari Jaemin.

"Aku akan ikut, aku sakit kepala gara-gara tahu identitas kalian semua." ujar Wolf atau Jaemin ini.

"Kalau begitu, kita bicarakan ini sambil minum-minuman hangat, aku harap tempat pertemuan ini sudah menyediakan minuman atau sejenisnya." Phoenix yang tidak lain adalah Johnny berujar sembari berdiri dari duduknya.

"Kau tidak akan menemukan apapun, kita harus keluar untuk membeli semua itu." ujar Tiger yang merupakan nama lain dari Jisung, si maknae NCT.

"Eyyy~ atasan sialan, memberi misi tapi tidak memberi konsumsi yang memadai." dumel Orca.

"Aku bawa baju ganti di mobil, biar aku yang keluar, kalian bisa diskusi lebih dulu." Phoenix pergi dari ruang tengah, meninggalkan para adik grupnya di sana.

"Hari ini benar-benar penuh kejutan."

***

Johnny masuk ke dalam rumah yang menjadi tempatnya berdiskusi bersama lima orang lainnya, yang tidak lain adalah adik segrupnya sendiri. Dia benar-benar terkejut saat mengetahui ini.

"Hyung, kau lama sekali, kau beli minumnya dimana sih? New Zealand?" celetuk Jungwoo saat melihat Johnny masuk ke dalam ruang tengah.

"Aku beli baju untuk kalian, karena aku tahu kalian tidak nyaman dengan pakaian yang kalian kenakan. Ini, aku tidak tahu apa akan pas atau tidak, aku tadi membeli sambil mengira-ngira." kelima namja lainnya itu segera mendekatinya dan mengambil baju yang sekiranya akan pas dengan mereka.

Butuh waktu setengah jam untuk mereka kembali siap di ruang tengah yang kini sudah beralih fungsi menjadi tempat rapat. Sembari menunggu tadi Johnny menyeret sebuah papan yang sudah disediakan di sana. Papan itu akan jadi tempat dimana dia menulis informasi hasil rapat.

"Jja~ kita lihat apa isi map ini." Mereka berenam yang sudah berada di ruang tengah segera membuka map masing-masing dan mengeluarkan kertas-kertas laporan kasus dari dalam sana.

"Korupsi dan penjualan anak ilegal. Itu kasus yang aku dapatkan." ujar Jeno.

"Penyelundupan senjata ilegal oleh pengusaha Moon Kyungjin. Itu punyaku." ujar Jisung.

"Kasus pembunuhan siswi di SMA 'A'. Itu milikku." ujar Jungwoo.

"Penyelundupan narkoba oleh salah satu dewan direksi RS 'S'. Itu yang ada di dalam mapku." ujar Jaehyun.

"Kasus pemerkosaan siswi di bawah umur oleh kepala sekolah, terjadi di SMA 'A'. Itu kasus yang ada di dalam map milikku." ujar Johnny, selepas itu mereka semua kompak menatap Jaemin yang terdiam memandang kosong kasus di tangannya.

"Jaeminnie, apa kasus yang kau dapat?" tanya Jaehyun, Jaemin menatap ke arah kasus di tangannya.

"Kasus... kecelakaan mobil dan truk yang melibatkan sebuah keluarga." Jaemin meremat pinggir kertas laporannya.

"Ini, kasus kecelakaan yang aku alami saat aku kecil. Ini kasus keluargaku yang tiba-tiba ditutup tanpa kejelasan. Appa koma dan eomma menderita karena harus berjuang sendirian." kelima namja lainnya yang baru mendengar kasus ini benar-benar dibuat terkejut, mereka tidak tahu jika Jaemin mengalami hal mengerikan ini.

"Jika ini semua kasus berbeda, kenapa kita harus dikumpulkan menjadi satu begini?" tanya Jeno mengalihkan atensi lainnya dari Jaemin.

"Kau benar, ini sangat mencurigakan, jika semua misi ini berbeda, seharusnya kita melakukannya sendiri pun bisa, tapi ini tidak." ujar Jisung yang menyeruakan pikirannya.

"Ne, benar, alasan dibalik ini ada satu, yaitu semua kasus ini saling terkait, dan kita diminta untuk meluruskan benang merah yang rumit pada kasus ini." tutur Jaehyun, yang membuat mereka mengangguk setuju.

"Ah setelah ini kita akan kerja gila-gilaan. Maa~ kita mulai dari mana dulu?" tanya Johnny. Mereka menatap enam kasus di atas meja, dan secara kompak mengarah pada satu kasus.

"Kasus kecelakaan keluarga Na."

***

_03_

[NCT] J SQUADTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang