_24_
Jaemin dan Jisung bangun pagi keesokan paginya itu juga dibangunkan oleh Johnny. Dia meminta kedua adiknya itu untuk segera pergi mandi, tidak lupa ia membangunkan Haechan juga, karena dia yang akan membawa Jaemin dan Jisung pada ayah Haechan. Tiga pemuda itu segera bersiap meski dengan malas karena masih sangat pagi.
Kun yang kebetulan juga bangun pagi membuatkan Jaemin, Jisung, dan Haechan sarapan, yaitu sandwich.
"Kun ge terimakasih sarapannya!" Jisung berucap dengan penuh semangat, setidaknya pagi ini energinya sudah terisi, meski tidak benar-benar kenyang, tapi itu bisa dilanjut nanti.
"Mm, sama-sama, kalian hati-hati di jalan, Haechan jangan mengebut menyetirnya nanti!" ingat Kun, Haechan mengangguk. Mereka bertiga pun pamit pergi menggunakan mobil yang dikirim oleh anak buah Jaehyun kemarin.
Selama dalam perjalanan hanya keheningan yang melanda mereka. Sebenarnya pagi ini harusnya Johnny yang mengatar mereka, tapi Johnny mengatakan ada urusan mendadak yang harus ia urus segera, sehingga dia menyerahkan masalah menyetir pada Haechan.
"Haechan" panggil Jaemin yang duduk di sampingnya.
"Apa?" tanya Haechan.
"Kalau aku perempuan mungkin aku sudah jatuh hati padamu, kau nampak begitu keren mengendarai mobil." Haechan mendengus.
"Kau ingat kalau kau tidak akan jatuh cinta pada siapapun member Dream?" Jaemin tertawa mendengar itu. Jisung di kursi belakang lebih memilih untuk memejamkan matanya sejenak.
"Apa kau juga akan menunggu kami sampai selesai?" tanya Jaemin, Haechan mengangguk.
"Aku sudah janji pada Johnny hyung semalam saat kalian sudah tidur, aku akan mengantar sekaligus menunggu kalian hingga selesai. Lagipula tempat bertemunya di kediamanku, aku rasa itu lebih baik daripada di tempat lain, sekalian aku bisa makan masakan eomma. Sandwich yang dibuatkan Kun ge enak, tapi tidak cukup membuatku kenyang." Jaemin hanya geleng kepala akan tingkah teman satu linenya ini.
Perjalanan mereka akhirnya berakhir di depan kediaman Lee, mereka bertiga segera turun dan masuk ke dalam rumah Haechan. Saat masuk mereka sudah disambut oleh Nyonya Lee, ibu Haechan, mereka diminta untuk sarapan lebih dulu.
Selesai sarapan, Jaemin dan Jisung mengikuti Tuan Lee, sedangkan Haechan bermain dengan para adiknya, menggoda adik-adiknya tepatnya.
Di tempat Jisung, Jaemin dan Tuan Lee suasana nampak terasa berat, meski begitu Tuan Lee berusaha mencairkan suasana, dengan menanyakan kabar keduanya.
"Saya yakin Tuan Muda ingin mengetahui mengenai kebenaran apa yang terjadi, tapi saya hanya bisa menceritakan apa yang saya ketahui, untuk sisanya Anda bisa bertanya pada Tuan James Berrano, mantan kepala pelayan Tuan Besar Jacques." Ujar Tuan Lee.
"Kami mengerti, jadi, bisakah kami mengetahui apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Jaemin. Tuan Lee menceritakan sama seperti apa yang ia ceritakan pada tuan muda yang lain, tentu saja informasi mengenai pamannya sendiri, meski bukan paman sedarah, adalah dalang dari kebakaran yang terjadi di kediaman mereka dulu. Jisung meski sudah diberi tahu oleh para hyungnya sebelumnya, tetap saja ia merasa sakit dan sedih saat mendengarnya. Keluarga sendiri membunuh anggota keluarga yang lain hanya demi sebuah kekayaan.
"Hanya informasi mengenai pelaku kebakaran itu saja yang bisa saya beritahukan pada Anda, sedangkan informasi yang lain, Tuan James Berrano lebih tahu. Mengenai alasan kenapa Tuan Lawrence diangkat menjadi anak angkat dari kakek anda, dan alasan yang mendasari tindakan Tuan Lawrence dengan menyerang mansion Jacques. Jika Anda ingin menemui Tuan James Berrano, mintalah pada Saber Berrano, cucu dari Tuan James Berrano, cucunya akan membawa Anda pada mantan kepala pelayan Tuan Besar Jacques." Ujar Tuan Lee.
KAMU SEDANG MEMBACA
[NCT] J SQUAD
FanfictionHidup dengan penuh kerahasiaan itu tidak menyenangkan loh~ Start : 25 July 2021 End. : -