49

5.4K 515 62
                                    

_49_

Johnny duduk diam menunggu Jaemin yang masih betah ada di dalam kamar rawat bersama pasangan Na. Johnny mengusap wajahnya beberapa kali, dia benar-benar tak tahu apa yang sebenarnya tengah Jaemin lakukan.

"Hyung, aku sudah selesai, kita kembali sekarang?" Tanya Jaemin pada Johnny, sulung Jacques itu menatap sang adik dalam diam sebelum mengangguk.

"Ayo kembali, ada sesuatu yang harus hyung bicarakan denganmu dan yang lain." Jaemin mengernyit sebelum ia mengangguk kecil.

Johnny masuk ke dalam untuk pamit pada orang tua asuh Jaemin, sebelum akhirnya ia keluar dan berjalan lebih dulu daripada sang adik. Jaemin yang melihat punggung lebar Johnny nampak terdiam sebelum ia berdecak. Buru-buru ia mengirim pesan pada seseorang saat sadar jika sang kakak sulung sepertinya sudah tahu apa yang ia lakukan.

"Mampuslah kalau sampai hyung mendiamkanku."

***

Jaemin memainkan jemarinya, gugup melihat kakak pertamanya nampak begitu tenang meski matanya menunjukkan kekesalan, kemarahan, kebingungan, dan tak percaya. Terlalu kompleks, Jaemin sampai bingung harus apa.

"Hyung, apa aku melakukan kesalahan?" Tanya Jaemin pelan.

"Masih tanya?" Jaemin langsung diam, sepertinya memang benar kakak sulungnya marah besar padanya. Jika kakak sulungnya saja seperti ini, bagaimana reaksi Jeno nanti jika sudah mendengar penjelasannya.

"Hyung, apa kau akan mendiamkanku?" Tanya Jaemin lagi.

"Menurutmu?" Jaemin merengut, kakak sulungnya sepertinya benar-benar marah, dia bahkan tak melirik Jaemin sedikitpun.

"......"

Keheningan melanda mereka, tak ada lagi yang bicara, Jaemin sibuk dengan pikirannya, dan Johnny memilih fokus menatap ke arah jalanan, hanya suara deru mesin yang terdengar.

"Mmm hyung, boleh mampir dulu tidak? Jeno titip permen jelly tadi saat aku hendak pergi bersamamu." Johnny mengangguk tanpa banyak bicara.

***

Jaehyun duduk bersama member yang lain, mereka saat ini tengah main kartu untuk membunuh waktu, jadwal mereka tidak sepadat member yang memang comeback bulan ini. NCT U unit Universe (Let's Play Ball) yang sibuk-sibuknya, sisa member lainnya hanya menjalani jadwal individu yang tidak terlalu padat.

Malam ini selepas makan malam, baik Jaemin dan Johnny belum kembali, Haechan mengusulkan untuk bermain kartu. Tapi, saat ini mereka sudah dibuat bosan, sehingga permainan tidak berjalan dengan menyenangkan.

"Main mafia game saja bagaimana? Kalau soal saling membohongi kan kalian jago, apalagi Yuta hyung." Usul Jungwoo yang sukses mendapatkan pitingan dari Yuta.

"Yakin nih memainkan game perusak persahabatan?" Tanya Sungchan.

"Ayolah main itu saja, kartu ini tak menarik." Dejun ikut menimpali.

"Baiklah, siapa yang mau jadi naratornya?" Tanya Hendery.

"Aku saja!" Jeno menawarkan diri.

"Jangan, jangan Jeno! Ceritanya tidak akan menyenangkan." Celetuk Haechan yang tentu saja membuatnya mendapat delikan mengerikan dari sang tuan muda.

"Memang harusnya kau tidak ku biarkan bergerak bebas." Haechan yang mendengar itu nyengir.

"Mian, silakan ambil posisi naratornya, tuan muda, saya tidak akan berkomentar lagi." Tutur Haechan penuh kesopanan, jelas sekali sebenarnya jika dia sedang meledek.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 08, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[NCT] J SQUADTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang