"Kami telah melakukan sesuai rencana."
***
"Jadi, apa yang ingin kau sampaikan, eh?" tanya Adolfo pada Tuan Kang.
"Kau mengirim pesan dan ingin bertemu secepatnya denganku, sebenarnya apa yang ingin kau katakan padaku? Kau sudah benar-benar berkhianat dari Na itu ya?" Tuan Kang tidak menjawab, diam adalah pilihannya, namun sesaat dia kembali membuka mulutnya,
"Yang ingin saya sampaikan adalah informasi mengenai kejahatan Anda sudah saya amankan dari Orien Company." Adolfo menatap Tuan Kang dengan kernyitan.
"Apa... maksudmu?" tanya Adolfo.
"Orien Company milik Tuan Na sebenarnya bukan perusahaan biasa, itu adalah sebuah perusahaan keamanan yang dibentuk layaknya perusahaan IT pada umumnya. Bahkan orang-orang itu bisa tertangkap, informasinya juga dari Orien Company." Adolfo menatap tak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar.
"Maksudmu- apa yang aku lakukan di Korea sudah diketahui?" Tuan Kang mengangguk.
"T-Tapi saya sudah menyelamatkan datanya, ini." Tuan Kang memberikan sebuah flashdisk kecil kepada Adolfo.
"Semua informasi tentang Anda sudah saya masukkan ke dalam sini." Tuan Kang menghindari tatapan Adolfo.
"Mario, cek ini semua!" Mario mengangguk, dia menerimanya dan segera memasangkannya pada laptop yang ada di meja kerja Adolfo.
"Tuan Lawrance, ini-" Mario segera membawa laptop itu dan menunjukkannya pada sang atasan.
"Woah~ benar-benar, woah!" Adolfo menatap Tuan Kang.
"Kau benar-benar orang yang tepat untuk tugas ini!" Tuan Kang langsung bersujud.
"T-Tolong jangan lukai keluargaku, biarkan mereka bebas, jangan sentuh mereka, apapun akan aku lakukan, tolong jangan sentuh mereka." Mohon Tuan Kang sembari menangis, memohon agar keluarganya tidak disentuh sama sekali oleh Adolfo.
"Oke, aku tidak akan melukai mereka, asal kau harus melakukan permintaanku, seperti yang kau katakan tadi, kau akan melakukan apapun untukku selama aku tidak menyentuh keluargamu, benar?" Tuan Kang mengangguk.
"Bawa padaku, anak dari Na."
***
"Aku tidak tahu, tapi rasanya hari ini sangat aneh." Ujar Jeno berujar saat mereka bersiap hendak keluar dari salah satu stasiun tv.
"Apapun itu, semoga hari ini berjalan dengan baik." Jungwoo menimpali, tidak mau membuat yang lain jadi cemas karena penuturan adiknya.
"Dimana Haechan? Jaemin? Yangyang?" tanya Doyoung saat sadar ada tiga adik segrupnya yang tidak bersama mereka.
"Tadi mereka ke kamar mandi bersama manager hyung, nanti juga kembali." Jawab Shotaro.
"Yasudah kalau begitu kita ke van dulu saja, bagaimana?" tanya Doyoung yang diangguki oleh lainnya.
"Hey! Tunggu!" mereka berhenti dan berbalik, melihat tiga member yang tadi pergi sudah kembali bersama manager.
"Cepat!" teriak Xiaojun karena ada sedikit lebih jauh, ketiganya mengangguk dan segera membereskan barang mereka.
"Van yang kalian naiki di sebelah sini!" manager mereka melambai pada sebuah mobil van besar yang mampu menampung mereka semua.
"Ganti hyung?" tanya Mark.
"Mm, perusahaan yang mengirimnya, soalnya mobil yang tadi kalian gunakan akan dipakai oleh yang lain." Jawab sang manager yang dibalas anggukan oleh lainnya. Satu per satu dari mereka masuk, di kursi belakang ada Jungwoo, Mark, Doyoung kursi tengah ada Shotaro, Yangyang, dan Haechan, baru baris depan ada Xiaojun, Jeno, dan Jaemin.
![](https://img.wattpad.com/cover/276749316-288-k794912.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[NCT] J SQUAD
FanfictionHidup dengan penuh kerahasiaan itu tidak menyenangkan loh~ Start : 25 July 2021 End. : -