_12_
Jaemin kembali ke Seoul bersama dengan Jeno dan Johnny, dia sudah pamit pada ibunya, dan sebelum benar-benar pergi meninggalkan Busan, Jaemin menyempatkan diri untuk menjenguk appanya yang masih koma. Johnny berdecak pelan, kagum karena dia begitu bodoh tidak menyadari semuanya lebih awal, saat melihat wajah Tuan Na rasa familiar menghampirinya. Dia tidak akan lupa sosok seorang paman yang selalu menggendongnya saat ayahnya sedang ada rapat. Johnny mendoakan dalam diam sosok pria yang sudah merawat dan melindungi salah satu adiknya dengan baik. Dia mendoakan agar pria tersebut lekas bangun dari tidurnya.
"Kajja, sebelum jalanan ramai." Jaemin mengangguk, dia menatap appanya sekilas sebelum mencium kening sang ayah dan pamit pergi dari sana. Jeno berjalan di belakang dengan tenang. Tangannya mengeluarkan ponselnya.
"Hi, boss!" Jeno memberi kode pada Johnny dan Jaemin agar berjalan lebih dulu.
"Anak ini benar-benar tidak tahu waktu, ada apa bocah?" Jeno terkekeh, orang yang menjadi atasannya ini sudah dia anggap seperti ayah sendiri.
"Aku ingin minta tolong, boleh tidak?" terdengar helaan nafas dari seberang.
"Tidak biasanya kau meminta tolong, apa yang bisa kutolong untukmu?" tanya si boss.
"Tolong kirimkan orang untuk menjaga keluarga Na secara diam-diam." mendengar permintaan Jeno, si boss di seberang terdiam sebelum tersenyum kecil.
"Keluarga kembaranmu?" Jeno mendesah pelan.
"Boss, kau sudah tahu kebenaran siapa diriku dan berani sekali kau menyembunyikannya?" tawa kecil terdengar dari seberang.
"Bukannya aku ingin menyembunyikannya, tapi aku tidak memiliki hak akan itu, toh sekarang kau sudah tahu siapa kembaranmu, siapa keluarga kandungmu. Aku akan kirim anak buah untuk menjaga keluarga Na." Jeno menarik senyum tipis.
"Terimakasih."
"Kau yakin kau Lee Jeno?"
"Aku tutup!"
Bossnya ini benar-benar minta dihajar kadang.
***
"Kau tidak akan memojokkanku begini tanpa alasan yang jelas, benar Jungwoo hyung?" Haechan menatap Jungwoo yang kini berdiri menjulang di depannya. Di belakang Jungwoo ada Jaehyun yang berdiri sembari memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana.
Haechan benar-benar masih mengantuk sekarang, dan tiba-tiba tanpa kabar apapun, kedua hyungnya masuk ke dalam kamarnya dan membangukannya secara paksa.
"Tidak bisakah kita bicara nanti agak siangan? Aku masih mengantuk astaga!!" Haechan paling tidak suka jika tidurnya diganggu. Ah waktu tidur berhargaku, batin Haechan.
"Haechan-ah, kami butuh segera informasinya." ujar Jaehyun. Haechan menghela nafas pelan.
"Biarkan aku mandi dulu." Jaehyun dan Jungwoo pun membiarkan maknae NCT 127 pergi ke kamar mandi untuk mandi.
"Hyung, apa dia mau memberitahukannya?" tanya Jungwoo.
"Kita lihat saja." gumam Jaehyun.
Tak lama Haechan keluar kamar mandi dengan keadaan lebih segar dari sebelumnya. Pemuda Lee satu itu mengusak rambutnya yang baru saja dia keramasi.
"Kalian butuh apa?" tanya Haechan.
"Kau tidak bertanya tentang kenapa kami menghampirimu?" tanya Jaehyun.
"Kalian mencariku berarti kalian sudah tahu identitasku, jadi untuk apa aku bertanya kembali? Jadi? Apa kalian sudah menemukan saudara-saudara kalian yang lain?" tanya Haechan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[NCT] J SQUAD
FanfictionHidup dengan penuh kerahasiaan itu tidak menyenangkan loh~ Start : 25 July 2021 End. : -