41

3.6K 580 38
                                    

_41_

Adolfo dan anak buahnya sampai di Azure Boutique, pramuniaga segera menyambut dengan baik kedatangan mereka.

"Selamat datang di Azure Boutique, ada yang bisa kami bantu?" Pramuniaga dengan nama Aira itu tersenyum dan menyapa ramah Adolfo.

"Aku butuh banyak jas baru, bahkan untuk para anak buahku juga, tempat ini bisa custom kan?" Aira mengangguk.

"Tentu, Tuan, tempat ini bisa custom jika ukuran pelanggan tidak terdapat pada jejeran pakaian yang kami tawarkan. Sebelum itu, Anda mungkin berkenan melihat katalog kami sembari menunggu? Akan saya siapkan pakaian yang kemungkinan cocok dengan selera Anda." Adolfo mengangguk. Aira meminta rekan kerjanya untuk segera menyiapkan pakaian yang kemungkinan sesuai dengan selera Adolfo.

"Mario" panggil Adolfo tanpa menatapnya, Mario merendahkan tubuhnya yang tinggi tersebut.

"Siapkan uangnya, tempat ini cocok dengan seleraku. Dan juga siapkan hadiah untuk Tuan Muda Na itu karena telah menunjukkan tempat ini pada kita." Mario mengangguk dan segera pergi melaksanakan perintah dari atasannya.

***

"Ini adalah hasil rekaman yang Mario dapatkan." Vero memberikan sebuah flashdisk kecil kepada pria di hadapannya.

"Dia terpancing dengan pertanyaan Mario?" Vero mengangguk.

"Benar, dia sangat percaya pada Mario sehingga dengan mudah menceritakannya. Dia mengakui semua kejahatannya di sana." Pria itu mengangguk paham.

"Terimakasih, kembalilah bekerja dan tetap hati-hati, jangan sampai mengacaukan segalanya." Vero mengangguk.

"Saya permisi." Pria itu mengangguk dan membiarkan Vero pergi.

Zev, pria tinggi berjas yang berdiri di belakang kursi pria yang berbicara dengan Vero tadi melangkah mendekat.

"Tuan, apa Anda yakin ini semua akan baik-baik saja? Anda tidak menaruh curiga pada mereka yang bisa saja mengkhianati Anda?" Tanya Zev.

"Tenang saja, aku tau mana yang berkhianat mana yang tidak, aku tau mana yang bisa dipercaya, mana yang tidak. Mario, Vero, dan Jose adalah tiga yang paling bisa aku percaya." Jawab pria itu, jemarinya memainkan flashdisk kecil di tangannya saat ini.

"Zev, bukankah kasus persidangannya sangat lama?" Zev menatap bagian belakang kepala atasannya.

"Maksud Anda?" Atasannya itu berdiri dan berbalik menatap Zev.

"Pergi dan selidiki ulang kasus Orien Company dan semua kasus terkait, selidiki juga jaksa yang mengatasi masalah ini, juga kepolisian yang bertugas. Setelah itu kirim semua padaku." Zev mengangguk paham.

"Saya mengerti."

***

"Jaemin" si pemilik nama menoleh saat namanya dipanggil sang kembaran. Dia baru kembali dari pertemuan.

"Hah? Ada apa?" Tanya Jaemin.

"Pertemuan tadi baik-baik saja kan?" Tanya Jeno balik.

"Kau melihatku ada luka tidak?" Jeno menggeleng, "Berarti aku baik-baik saja." Tutur Jaemin dan segera menghapus make up miliknya.

[NCT] J SQUADTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang