31

5.6K 841 67
                                    

_31_

Tuan Besar Zhong, kakek Chenle duduk di dekat perapian yang menyala, di pangkuannya ada buku yang sejak tadi tidak ia baca, ia lebihi fokus pada ponselnya, dimana dia sedang bertukar pesan dengan cucunya yang kini ada di Korea.

"Tuan Zhong, apa Anda tidak kedinginan?" suara berat seseorang mengalihkan atensi pria tua tersebut. Dia tersenyum pada sosok tersebut yang datang membawa selimut untuknya.

"Sepertinya tidak karena kau datang membawakan selimut, bagaimana dengan istrimu?" tanya Tuan Zhong pada pria yang merupakan Sterne Jacqes.

"Carnelian sudah tidur, kondisinya yang melemah semenjak kejadian itu membuat kami belum bisa kembali untuk bertemu dengan keenam anak kami." Tuan Zhong mengangguk paham, ia menyodorkan ponselnya pada Sterne. Pria yang masih terlihat gagah meski usianya tak lagi muda itu meraih ponsel Tuan Zhong.

"Itu foto anak-anakmu. Alcander tumbuh menjadi pria yang tangguh dan bertanggungjawab, dia juga dapat diandalkan. Jeffrey tumbuh dengan baik, dia mewarisi ketampananmu hahahaha semua anak-anakmu mewarisi ketampananmu, tetapi Zale dan Lysander mewarisi rupa lembut dari ibu mereka. Xander tumbuh menjadi sosok yang begitu bisa diandalkan meski usianya masih muda, dia menjaga kedua adiknya dengan baik meski dalam keadaan tidak ingat sekalipun. Lalu si bungsu, tumbuh dengan baik di bawah asuhan Tuan dan Nyonya Park." mata Sterne nampak basah, dia bisa melihat sosok rupawan keenam anaknya yang kini telah tumbuh dewasa.

"Sterne, boleh aku bertanya?" tanya Tuan Zhong.

"Silakan" ujar Sterne mempersilakan.

"Adolfo Lawrance, saudara tirimu, apa kau tidak ingin membantu putramu dengan menahan pria itu agar tidak menutupi semua bukti kejahatannya?" tanya Tuan Zhong. Sterne menatap Tuan Zhong.

"Apa flashdisk yang kukirim belum sampai pada tangan mereka? Aku bahkan mengirim email kepada ponsel Lysander, apa belum terbaca?" Tuan Zhong mengerjap.

"Kau sudah membantu mereka?!"

***

Kun bersumpah ia akan memenggal kepala Jaehyun setelah ini. Dia memang punya izin terbang, tapi dia tidak tahu jika bocah Jung satu itu ingin dia mengendarai jet pribadi milik kapten Jaehyun dan pergi ke benua nun jauh di sana. Mana malam-malam pula, beruntung Jaehyun masih baik hati dengan meminta co-pilot yang merupkan anak buah Eden tersebut menemani Kun di ruang pilot.

"Are you okay, Kun?"

"Yeah, Frans, I'm okay, just a little bit annoyed."

"Jeffrey, right?"

"Yeah, but Frans, thanks for accompany me." 

"No probs, it's my duty. Captain knows that Jeffrey has an 'important' information."

"Captain Eden knows?"

"Mm, Captain- how to say- he always knows what his members think. Oh, is Lysander okay?" 

"He is okay. You know, I think there's something on the email. Lysander's smartphone is left by the owner, and accidentally I see somenone send email to his personal email. I didn't read it but pass the phone to Jeffrey, he read the email, after that he said to me, 'hyung, you have the licence right?' and I just nodded. And know, I'm here, stuck with you inside Captain Eden's private jet."

"HAHAHAHAAHAHA he is mad! You- you are so innocent, Kun."

"Hahh~ we left our dorm without saying anything to Taeyong and manager, I hope we don't get scold again."

[NCT] J SQUADTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang