_45_
"Pada dasarnya paman kalian memang tidak terlalu pintar." Ujar Sterne hari itu saat anak-anaknya pulang ke rumah.
"Jadi paman benar sangat mudah dikelabuhi?" tanya Jisung tak percaya.
"Contohnya, dia percaya kalau dia sudah membuatku dan Carnelian mati, nyatanya?" keenam putranya itu mengangguk paham.
"Apa makanannya lezat?" Carnelian datang dari kamar dan duduk di sebelah sang suami.
"Tentu saja masakan mommy yang terbaik." Jawab Jaemin dengan senyum manisnya.
"Senang mendengarnya, sesuai selera kan?" keenam putranya mengangguk.
"Ah benar, kami ingin bertemu dengan semua orang tua asuh kalian, tapi sepertinya keluarga Na tidak bisa ditemui ya?" Jaemin yang mendengar itu hanya bisa mengangguk lesu.
"Appa belum benar-benar pulih." Ujarnya pelan.
"Keadaan paman Na memang belum pulih sepenuhnya, namun saat ini sudah ada di bawah perlindungan atasan Jeno, juga aku meminta beberapa anak buahku berjaga, sehingga saat ini keadaannya aman, jika terjadi sesuatu pasti akan langsung dikabari." Jelas Johnny.
"Apa benar baik-baik saja?" tanya Carnelian cemas.
"Saat ini semuanya aman terkendali." Jawab Johnny.
"Setidaknya saat ini letak paman Na sudah dipindahkan dari rumah sakit Busan ke rumah sakit khusus di bawah pengawasan atasan Jeno, sehingga tidak mudah bagi orang keluar-masuk." Jelas Jaehyun.
"Kau tahu soal itu?" tanya Sterne.
"Karena yang memindahkannya adalah anak buahku juga Ketua Ed." Jawab Jaehyun.
"Aku yang anak asuhnya tidak tahu apa-apa, tahu-tahu dikabari mereka dipindahkan rumah sakit." Ujar Jaemin dengan rengutan kecil.
"Hey, jangan berujar seolah aku melakukannya tanpa seizinmu." Ujar Johnny, Jaemin terkekeh kecil.
"Jungwoo, kenapa diam saja?" tanya Sterne.
"Masakan mommy terlalu lezat, aku jadi tak mau melewatkan kenikmatannya." Jawab Jungwoo, Sterne yang mendengar itu terkekeh.
"Makan pelan-pelan." Carnelian mengusap bibir Jungwoo yang belepotan, Jungwoo terkekeh dan tersenyum dengan polos.
"AH! UDANGKU!" Jisung berteriak saat Jungwoo mencomot udang miliknya, tentu saja teriakan lucu Jisung membuat semua orang tertawa.
"Aku kira kau tak mau." Tutur Jungwoo dengan lugunya.
"Aku menyisakannya untuk kumakan terakhir!" wajahnya merengut kesal bukan main, begitu lucu dan menggemaskan bungsu Jacques satu ini.
"Ahhh~ hyungggg!!!!" Jeno tidak mau ketinggalan menggoda sang adik, namun karena sepertinya si bungsu hampir menangis, Jeno segera mengembalikan udang yang sempat ia ambil tadi.
"Tidak tidak, tidak aku ambil, sudah sana makan." ujar Jeno, Jisung menatapnya dengan tatapan sebal yang lucu.
"Astaga lucunya~" Carnelian mencubit hidung putra bungsunya dengan gemas.
"MOMM!!!!" semua orang tertawa melihat wajah merengut si bungsu yang nampak terganggu.
"Iya iya tidak mommy ganggu, sudah sana makan lagi." Ujar Carnelian sembari mengusap kepala putra bungsunya.
Jisung menatap ke arah hyungdeulnya sembari menutup makanan miliknya, "Jangan ambil!"
"AAAAA KIYOWOOO!!!!" Jaemin berteriak gemas dan hendak menguyel pipi sang adik, namun sudah ditahan Jeno dan Jungwoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
[NCT] J SQUAD
FanfictionHidup dengan penuh kerahasiaan itu tidak menyenangkan loh~ Start : 25 July 2021 End. : -