_14_
***
"Tunggu Xavier, bagaimana bisa kau dan anak kelima Jacques itu dekat?" tanya Asher.
"Kami pernah ada di dalam satu yang sama, tapi kami tidak menunjukkan wajah masing-masing, terlebih aku hanya membantunya dari balik layar, tidak ikut serta terjun ke lapangan, dia adalah bagian eksekusinya, aku hanya mengarahkan, itu terjadi dua tahun lalu." jawab Xavier.
"Lalu, bagaimana bisa kau tahu dia adalah Jacques?" tanya Asher.
"Atasannya yang memberitahuku, aku bertanya padanya karena aku curiga akan sesuatu pada dirinya, semua anggota agensinya berada tahu benar code name mereka juga symbol mereka, tetapi anak ini hanya tahu jika symbolnya adalah wolf, dan tidak tahu nama barat yang digunakan olehnya. Aku pun bertanya pada atasannya dan saat itu atasannya mengatakan padaku, jika anak itu amnesia, dan dia adalah Jacques, tepatnya Lysander Jacques." jelas Xavier yang membuat Asher terdiam.
"Ini bukan hal bagus, lalu si bungsu?" tanya Asher.
"Si bungsu aku dengar baru kemarin tahu siapa identitas sebenarnya, dari yang nama awalnya Peter berubah menjadi Andy dan berakhir menjadi Endy. Daripada si bungsu, si anak kelima ini yang akan sulit menerima kenyataan." ujar Xavier.
"Waahh~ para Tuan Muda ini harus berusaha ekstra kalau begitu." gumam Asher.
"Apa kita tidak bisa memberi mereka bantuan?" tanya Asher lagi, Sehun menyandarkan tubuhnya pada kursi dan menggeleng.
"Selama mereka bisa menemukan siapa itu Saber Berrano, mereka tidak perlu bantuan kita sama sekali. Jika mereka sudah bertemu dengan Saber Berrano, maka mereka akan diantar kepada kepala pelayan Berrano." Asher menatap Xavier dengan tatapan aneh.
"Bagaimana kau bisa tahu mengenai itu?" tanya Asher.
"Percaya atau tidak, Paman Na dan ayahku yang membawa si anak kelima Jacques pergi dari mansion, ayah yang mengendarai mobil menjauhi lokasi kediaman Jacques, dan aku ada di sana, aku sendiri melihata bagaimana anak itu menangis meraung memanggil kedua orang tuanya dan saudaranya, hingga dia tak sadarkan diri." Asher memutar kursi menghadap ke arah Xavier yang duduk di sebelahnya.
"Kadang aku pikir kau bisa menjadi lebih misterius daripada para Tuan Muda itu, Oh Sehun."
"Apa yang kau harapkan dariku, Kim Jongin?"
***
Hari baru datang kembali, Jaemin tidak bisa berpikir jernih gara-gara informasi yang Jisung berikan padanya. Dia sudah dibuat pusing dengan Sekretaris Cha dan sekarang dia malah dibuat pusing dengan informasi dari Jisung.
"Si sulung dan bungsu Jacques ada di sekitarku, lalu dimana empat lainnya?" gumam Jaemin, dia memilih untuk segera bangun dan pergi mandi, dia sudah mendengar suara Renjun dan Haechan yang ribut di luar kamar. Jaemin melirik kasur Jeno yang masih rapi, dia tidak tahu apa Jeno sudah pulang atau belum kemarin, karena setelah berbicara dengan Jisung dia memilih untuk tidur.
CKLEK
Jaemin yang hendak bangun segera menoleh dan mendapati Jeno masuk ke dalam kamar. Terlihat wajah tampan itu nampak lelah.
"Ada sesuatu Jeno-ya?" tanya Jaemin, Jeno menggeleng kecil.
"Aku butuh tidur, semalam aku tidak tidur dengan nyenyak." mendengar itu Jaemin menatap Jeno intens.
"Kau tidak pulang semalam, kau pergi dan tidur di mana?" tanya Jaemin.
"Ada lah, sudah ya aku tidur dulu." Jeno segera menarik selimut dan menutup matanya, benar-benar tidak mau diganggu, dan dia sudah lelap juga. Jaemin menghela nafas dan segera bangun untuk pergi mandi.

KAMU SEDANG MEMBACA
[NCT] J SQUAD
FanfictionHidup dengan penuh kerahasiaan itu tidak menyenangkan loh~ Start : 25 July 2021 End. : -