47

3K 417 33
                                    

_47_

"Apa yang terjadi? Dan siapa orang ini? Bukannya dia salah satu staff NCT?"

Jaehyun yang baru tiba dari kediaman Jung mengernyit saat melihat kekacauan terjadi di tempat yang menjadi asrama sementara mereka.

"Dia memang staff, tapi percaya atau tidak jika aku katakan mereka adalah orang dari Lawrance?" Jaehyun yang mendengar penuturan Haechan mengernyit.

"Kau bisa mempertanggungjawabkan perkataanmu?" Haechan mengangguk yakin, tatapan matanya begitu dingin tak bersahabat. Jaehyun menatap ke arah Jisung.

"Apa yang terjadi?" tanya Jaehyun pada si bungsu.

"Dia ikut datang bersama manager, tapi manager pergi sebentar dan meninggalkan dia di sini, hanya saja tiba-tiba dia hendak masuk ke dalam kamarku bersama Jeno hyung dan Jaemin hyung, tentu saja aku tidak senang dengan orang macam ini sehingg aku tarik dan kami berkelahi karena dia mengatakan aku tidak punya sopan santun pada yang lebih tua apalagi pada seorang staff." Jaehyun yang mendengar itu mendekat.

"Lalu kenapa ada alat rekam dan pelacak di samping tubuhnya ini?" tanya Jaehyun, dia berjongkok di samping pria yang tubuhnya sudah berkeringat dingin.

"Awalnya aku tidak melihat itu tapi saat aku menarik kerahnya aku melihat dua alat itu." ujar Jisung.

"Dan temanku baru saja mengatakan padaku jika memang ada orang dari Lawrance yang dimasukkan ke dalam SM sejak SM Rookies diumumkan." Sambung Haechan.

"Tidakkah dia terlalu banyak mendapatkan informasi?" tanya Jaehyun, dia menarik rambut pria tersebut yang kini meringis dan memohon ampun.

"Tidak boleh ada informasi yang bocor, apa yang harus kita lakukan padanya? Membunuhnya pun tidak memiliki arti, tapi jika dibebaskan kita semua dalam bahaya." Jaehyun menatap tajam dan bengis pria di bawahnya itu.

"Kirim saja pada Paul dan sisanya biar mereka yang urus." Ujar Jisung menyarankan.

"Kalau begitu hubungi Paul dan jelaskan secara singkat akan apa yang terjadi." Jisung menurut dan pergi untuk menghubungi seseorang.

Sedangkan di tempat para member, mereka masih dilanda kaget karena Jisung yang biasanya mereka lihat begitu lucu nan menggemaskan, pemalu, tiba-tiba berubah menjadi mengerikan apalagi menunjukkan ekspresi marah yang luar biasa, belum lagi mereka melihat sisi asli Haechan atau Lee Donghyuck yang terasa asing bagi mereka.

"Apa- apa kita akan baik-baik saja?" tanya Renjun.

"Kau bisa tenang, tak perlu cemas, orang ini akan dibawa untuk dihukum, mulutnya tetap akan terbungkam." Jawab Jaehyun, menenangkan member yang lain.

"Kau yakin?" tanya Taeil, Jaehyun mengangguk.

"Dan apa saja yang temanmu itu katakan?" tanya Jaehyun pada Haechan.

"Nanti akan aku beritahu." Jawab Haechan singkat.

"Paul sudah dalam perjalanan, mau kita gali informasi dari dia?" tanya Jisung setelah selesai menghubungi Paul.

"Sepertinya tidak akan ada informasi berguna yang bisa kita dapat, menurut apa yang temanku katakan, dia datang di saat era SM Rookies, lalu karena dia menjadi sosok teladan, dia menjadi staff yang bekerja pada SM sebelum akhirnya dia dimasukkan menjadi jajaran staff NCT. Jadi, informasi penting tidak bisa kita dapatkan." Jawab Haechan.

"Jika dia orang Lawrance, bukankah setidaknya ada informasi mengenai pria itu?" tanya Jisung.

"Dia hanya mata-mata yang tidak terlalu penting, dia beruntung karena seharusnya dia mati di tangan Lawrance karena pria itu tahun 2017 melakukan pergantian anggota." Jawab Haechan.

"Pergantian?" tanya Jaehyun tak paham.

"Nanti, dan ya, pergantian." Jawab Haechan.

"Apapun itu, bekap saja mulutnya, kita serahkan sisanya pada Paul."

***

"Johnny, bagaimana rasanya bertemu kembali dengan keluargamu?" tanya Nyonya Na pada Johnny yang mengukir senyum hangat.

"Tentu saja itu sesuatu yang tidak bisa saya gambarkan, namun yang pasti saya lega karena akhirnya bisa bertemu dan berkumpul lagi dengan mereka." Jawab Johnny.

"Baguslah, apa- apa Nana akan ikut kalian lagi?" Johnny menatap Nyonya Na dalam diam, hal yang sama pernah ditanyakan oleh Nyonya Seo.

"Daddy dan mommy ingin bertemu dengan kalian, saat itu, Anda bisa menanyakannya pada daddy dan mommy, tapi kalau kami, kalian juga adalah orang tua kami." Jawab Johnny, Nyonya Na yang mendengar itu tersenyum kecil.

"Ah benar, bibi Na, mungkin ini terdengar merepotkan, tapi apa saya bisa meminta tolong sesuatu?" Nyonya Na menatap dengan satu alis terangkat.

"Apa yang bisa bibi bantu?" tanya Nyonya Na.

Johnny meminta Nyonya Na mendekat padanya, dia berbisik, "Apa Anda bisa memberikan satu tempat untuk Tuan Kang?"

Nyonya Na mengerjap, "Tuan Kang terlibat masalah?"

"Anda tidak tahu jika Tuan Kang berusaha menjual perusahaan pada orang lain? Dia bekerja pada lawan Tuan Na." Nyonya Na yang mendengar itu mengernyit.

"Nak, Tuan Kang adalah orang yang paling setia daripada aku sendiri yang istri dari suamiku. Tuan Kang, tidak akan pernah melakukan hal seperti itu." Johnny yang kini ganti mengernyit.

"Bibi, tapi dia-?" Nyonya Na menatap Johnny yang membuat Johnny tak mampu mengatakan apapun.

"Sepertinya kau terjebak permainan Jaemin."

....

"Ne?"

***

Seungmin duduk bersandar pada kaca ruang latihan, dia menatap member yang lain dalam diam. Kepalanya penuh dengan kasus, memang sih para tuan muda sudah tidak menangani kasus yang berkaitan itu dan lebih fokus pada Adolfo Lawrance, tapi saat ini kepalanya benar-benar penuh, dia memikirkan si tuan muda kelima, yang juga temannya.

"Hahhh~"

"Kau menghela nafas begitu panjang dan terdengar lelah, ada apa?" Hyunjin berjalan mendekat dan duduk di depannya.

"Tidak ada apa-apa sih, aku cerita juga kau tidak akan paham." Jawab Seungmin dengan nada begitu datar, Hyunjin yang mendengar itu mencibir teman satu linenya.

"Ah benar, kau sudah dengar kalau jadwal kita akan banyak yang dikurangi?" tanya Hyunjin.

"Kenapa begitu?" tanya Seungmin heran.

"Kan banyak kasus terjadi di dunia entertainment, jadi ya begitu, banyak grup juga yang mengurangi jadwal mereka karena ini." Ujar Hyunjin.

"Yahh~ syukurlah tidak sepadat biasanya." Tutur Seungmin, merasa lega dengan apa yang dia dengar.

DDRRTTT

"Huh?" nama Johnny tertera di sana, dia segera meraih ponselnya dan pergi meninggalkan Hyunjin yang terbengong.

"Itu Johnny yang aku tahu bukan ya?"

***

"Halo? Ada sesuatu hyung?"

"Benar, apa kau tahu mengenai apa yang sebenarnya Jaemin kerjakan?"

"Ne? Apa yang hyung bicarakan?"

"Kau- benar tidak tahu apa yang sedang Jaemin kerjakan?"

"Kecuali masalah perusahaan, saya tidak tahu apapun."

"Baiklah, aku hubungi lagi nanti."

"Ne..."

Seungmin menghela nafas, "Aku berdosa sekali berbohong padanya."

Dia melangkah pergi, kembali ke ruang latihan, tapi baru saja dia melangkah memasuki ruang latihan, ponselnya kembali berbunyi, kali ini sebuah pesan masuk ke dalam ponselnya.

Seungmin, kita berhenti kerjasama untuk sementara waktu

***

_47_

[NCT] J SQUADTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang