_19_
"Kenapa diam?" tanya Renjun heran, lima bersaudara yang ada di ruangan itu hanya bisa memberikan helaan nafas.
"Saat Nyonya Na memberitahukan namanya adalah Lysander, dia saja tidak percaya, dan Seu- Tuan Muda Berrano juga mengatakan jika Jaemin selalu berpikir nama 'Lysander' miliknya berbeda dengan nama 'Lysander' yang merupakan Tuan Muda Jacques." jelas Johnny.
"Kami tidak tahu harus mengatakan apa padanya, tanpa membuat dia terkena sakit kepala." sambung Jungwoo.
"Sakit kepala pasti dirasakan olehnya, apalagi ingatan yang digali adalah ingatan di masa lalu, terlebih saat dia masih sangat kecil, tidak usah orang amnesia, sebagian besar orang dewasa juga terkadang sudah lupa apa yang pernah mereka lakukan saat kecil, kecuali orang lain mau memberitahunya, mereka baru akan ingat." ujar Taeil.
"Aku rasa kita memang harus mengatakannya." ujar Jaehyun setelah diam cukup lama untuk berpikir, mempertimbangkan keputusan tepatnya.
"Tidak mungkin kita menyembunyikan ini kepada Jaemin lebih lama lagi, terlebih kita sudah mengatakan secara tersirat jika dia adalah bagian dari Jacques." sambung si Tuan Muda kedua itu.
"Kau mau mencoba memberitahunya?" tanya Johnny, Jaehyun mengangguk kecil. Setidaknya dari sekian member NCT yang memiliki usia lebih tua dari Jaemin, Jaehyun adalah yang paling dekat.
"Mm." Johnny membiarkan adik keduanya kembali masuk ke dalam kamar.
"Oh, hyung, bukankah kau bilang Nyonya Na sudah memberitahukan nama 'Lysander' padanya, apa Nyonya Na tidak memberitahu marganya?" tanya Shotaro.
"Tuan Na tidak pernah mengatakan marga asli Jaemin kepada Nyonya Na." jawab Jungwoo.
"Kenapa begitu?" tanya Jisung, dia jadi penasaran.
"Apa Tuan Na tidak mempercayai istrinya?" tanya Winwin.
"Lebih kepada beliau, Tuan Na berusaha meminimalisir kejadian yang tidak diinginkan. Tuan Na mengenal istrinya dengan baik, mereka menikah pasti juga sudah mengenal dengan baik kepribadian satu sama lain, nah, karena Tuan Na terlalu paham tingkah pasangannya, jadi dia tidak mengatakan marga asli Jaemin pada Nyonya Na." jawab Johnny.
"Gampangnya, Nyonya Na bukan orang yang awas pada sekitarnya." ringkas Haechan.
"Jika Nyonya Na lebih awas dan memperhatikan sekitarnya, perusahaan keluarga Na tidak akan jatuh ke tangan orang lain, dan beliau pasti mencari tahu dulu kejanggalan mengenai kehadiran Sekretaris Cha. Beliau tidak sadar jika perusahaan keluarga Na sudah diambil diam-diam dari tangan keluarga inti Na oleh mereka yang tidak bertanggungjawab." sambung Haechan.
"Ah, masuk diakal juga." gumam Yangyang yang memang duduk di sebelah Haechan.
"Stempel keluarga Na tidak jatuh ke tangan sekretaris Cha, kan?" pertanyaan dari Taeyong membuat para Tuan Muda itu saling pandang.
"Stempel?" tanya Jeno, Taeyong mengangguk kecil.
"Jaemin pernah menghubungi seseorang saat kami satu unit dulu, membicarakan masalah stempel, aku tidak paham, aku hanya ingat Jaemin mengatakan agar orang diseberang sana menjaga stempel itu. Tapi aku tidak tahu siapa yang dihubunginya, kalau tidak salah Doyoung juga dengar." Doyoung mengerjap cepat, mencoba mengingat sebelum dia bergumam 'oh' lalu mengangguk.
"Benar, aku juga ada disana, aku juga mendengarnya." konfirmasi Doyoung.
"Kenapa stempel itu begitu berharga?" tanya Sungchan.
"Dengan stempel atau katakan saja cap resmi keluarga Na, tanpa kehadiran presdir sekalipun, jika ada laporan pengalihan nama, alih-alih menggunakan tanda tangan, hanya stempel itu saja maka pengalihan nama dianggap sah." jawab Jeno.

KAMU SEDANG MEMBACA
[NCT] J SQUAD
FanfictionHidup dengan penuh kerahasiaan itu tidak menyenangkan loh~ Start : 25 July 2021 End. : -