42

4K 582 34
                                    

_42_

Gedoran pintu yang tidak kunjung berhenti membuat para member NCT itu cemas, terutama Johnny. Dia masih menerka-nerka, siapa orang yang telah mengetahui identitasnya.

"Pertemuanmu dengan paman tadi tidak mengungkapkan identitas kan?" tanya Jaehyun pada Jaemin yang dijawab gelengan.

"Pertemuanku bahkan tadi sangat singkat." Ujar Jaemin.

"Sepertinya aku tahu siapa dia, kalian semua masuk ke dalam kamar dan jangan keluar sampai aku beri tahu jika keadaan telah aman." Taeyong yang mendengar perkataan Johnny membawa para member lain untuk segera masuk ke dalam kamar.

"Kenapa masih di sini?" tanya Johnny pada kelima adiknya.

"Mau sama hyung." Jawab Jaemin yang diangguki oleh yang lain.

"Jangan salahkan hyung kalau nanti kalian malah terlibat perkelahian." Lima adiknya mengangguk.

"Tenang saja, kami bukan adik yang menyusahkan." Ujar Jeno.

"Kalian menyusahkan di saat tertentu, tapi saat ini hyung percaya kalian tidak akan menyusahkan sama sekali." Johnny melangkah maju dan membuka tirai, melihat dari jendela siapa perusuh yang berani datang ke kediamannya.

"Kan benar..." gumam Johnny.

"Siapa hyung?" tanya Jisung penasaran.

"Mantan anak buahku, dia datang dengan tujuh orang lain yang sepertinya menjadi anak buahnya. Kalian bersiaplah." Lima adiknya yang mendengar itu otomatis langsung pasang kuda-kuda pertahanan, Johnny membuka pintu kediaman mereka saat ini.

"AL-" DUAKK!!

Johnny langsung menendang dada pria di depannya dengan kuat.

"Bos!!" anak buahnya segera menolong sang atasan yang terdorong sampai terjungkal.

"Kau- berani sekali!" namun belum sampai anak buahnya menyentuh Johnny, tendangan dia terima dari Jaehyun.

"Kau sentuh dia, aku habisi nyawamu." Desis Jaehyun. Johnny menatap sang adik sekilas sebelum menatap mantan anak buahnya tersebut.

"Apa yang kau mau dan darimana kau tahu aku ada di sini? Apa kau memaksa anak buahku yang lain lagi, huh?" si mantan anak buah, menatap tajam pria tinggi menjulang di depannya.

"Aku datang untuk menagih janji, kau sudah berjanji akan memberikan wilayah kekuasaan itu jika aku berhasil menumbangkan kelompok mafia yang mengacau di Amerika. Aku menagih janji itu padamu." Alis Johnny terangkat satu.

"Jisung-ah, bisa kau carikan data mengenai itu? Penangkapan mafia Heroes di Amerika?" tanya Johnny, Jisung mengangguk dan segera pergi.

"Hyung, mafia Heroes itu tidak mudah ditaklukan, banyak orang memilih untuk menyerang mereka diam-diam namun sampai saat ini belum berhasil. Apa menurutmu orang payah di depanmu ini bisa menangkap mereka?" tanya Jeno dari belakang Johnny.

"Itulah mengapa aku minta Jisung mencarikannya, karena aku satu pemikiran denganmu, little puppy." Jeno mendumel pelan namun tidak protes.

"Kau tidak percaya padaku?!" tanya mantan anak buah Johnny tersebut, atau sebut saja Miller, dia menatap tak senang pada Johnny.

"Heroes belum tertangkap." Ujar Jisung dari belakang Johnny. Dia datang sembari memberikan tab pada sang kakak.

"Wow, kau berusaha menipuku?" tanya Johnny, wajah Miller yang tadinya nampak berani berubah gugup.

"Perlu aku hubungi Paul untuk mengurus mereka ini?" tanya Jungwoo menawarkan.

"P-Paul? Paul Clark maksudmu?" tanya Miller, Jungwoo mengangguk.

[NCT] J SQUADTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang