***
Jaemin menatap memelas pada Johnny, dare yang diberikan Winwin tidak berat, tapi menjadi maknae untuk tiga member termuda itu mengesalkan. Para hyung tentu saja memanjakannya tapi tidak jarang akan menitahnya, meski tidak berat seperti Yuta yang minta pijit, atau Lucas yang minta diambilkan camilan di dapur.
"Hyuuunggg~" dan kini dia merengek pada hyung tertuanya agar diizinkan besok mengendarai mobil bersama Jisung menemui ayah Haechan, tapi karena Jaemin pernah kecelakaan, meski Jaemin bisa mengendarai mobil pun, Johnny tidak akan beri izin, jika Jaemin tidak pernah mengalami kecelakaan itu, Johnny pasti akan izinkan, tapi adiknya pernah dan membuatnya sampai amnesia.
"Besok hyung antar" ujar Johnny, Jaemin cemberut, dia meletakkan kepalanya dipangkuan Johnny, hyungnya itu hanya mengusap kepalanya.
"Tapi aku kan tidak apa-apa" ujar Jaemin, masih mengeluh karena tidak diizinkan mengendarai mobil sendiri.
"Padahal saat bertemu hyung pertama kali aku mengendarai mobil sendiri loh, dengan kepala sakit pula." Johnny mendengus.
"Itu kan saat hyung belum tahu kalau kamu adik hyung, sekarang hyung sudah tahu, jadi menurut ya? Hyung takut terjadi sesuatu lagi padamu." Jaemin menghembuskan nafas dan akhirnya mengangguk.
"Sayang Johnny hyung" gumam Jaemin, Johnny terkekeh pelan.
"Hyung juga sayang Nana, sudah sana bukannya mau main game dengan Yangyang dan Taro?" Tanya Johnny, Jaemin bangun dari posisinya dan mendengus kesal.
"Ish! Nana kan mau manja sama Johnny hyungggggg!!!" Kesal si adik, Johnny tertawa melihatnya.
"Bisa besok-besok, janji adalah janji, sana temani Yangyang dan Taro main, ada Renjun, Haechan dan Jeno juga kan?" Jaemin dengan wajah merengut keluar dari kamar Johnny, menuju ruang tengah dimana kembarannya dan empat sobat satu linenya berada.
"Nana ngga mau main, Nana lihat aja." Ujar Jaemin saat tiba dan duduk diantara Renjun dan Jeno.
"Iya iya kamu lihat aja, ngga usah ikutan, biar kita aja yang main." Ujar Renjun. Jeno yang duduk disisi lainnya mengusap gemas kepala Jaemin. Renjun, Yangyang, Haechan, dan Jeno main game dari ponsel mereka, sedangkan Jaemin dan Shotaro menatap mereka dengan tatapan polos dan lugu. Shotaro menatap dengan pandangan polos di sebelah Haechan, saat Haechan melirik dia memekik gemas karenanya, membuat orang Haechan kalah saat itu juga.
"Ugh! Kenapa menggemaskan sekali, Taro-ya?" tanya Haechan sembari mencubit gemas pipi Shotaro.
"Haechan sakiittt!!!" Shotaro berusaha lepas dari cengkraman Haechan. Haechan tidak peduli dan mencubit gemas pipi Shotaro, dan pemuda Osaki itu berusaha lepas darinya.
"AHH KALAHH!!" teriak Jeno yang membuat kembarannya terlonjak kaget.
"JENO!! KAGETTT NANA!!" Jaemin yang mendengarnya berteriak kesal dan memukul kembarannya di lengan. Jeno meringis dan merangkul kembarannya sembari mengusak gemas surai adik kembarnya.
"Bosann~ lakukan sesuatu!" erang Yangyang malas sembari melemparkan hp ke samping kanannya.
"Nanaaaaa~ kemari sebentar!!" teriak Taeyong dari dapur, Jaemin yang masih dalam 'mode anak manis' segera pergi menuju tempat Taeyong. Saat sampai di sana ada Doyoung dan Taeyong sedang duduk di kursi meja makan.
"Ada apa hyung?" tanya Jaemin, Taeyong meraihnya lalu merangkulnya.
"Hyung dan Doyoung ingin makan tteokbokki, kau mau?" tanya Taeyong. Jaemin menatap ponsel Taeyong.
KAMU SEDANG MEMBACA
[NCT] J SQUAD
FanfictionHidup dengan penuh kerahasiaan itu tidak menyenangkan loh~ Start : 25 July 2021 End. : -