[41] Pamit

51 6 0
                                    

Happy Independence Day gaiss😍🙌
Semoga covid cepet² ilang dah ya biar bisa upacara 17an lagi😩🙏

...

Mentari tersenyum kala Oma nya menuangkan lauk ke piringnya.

"Makan yang banyak, Oma gak mau kamu sakit, kamu harus sehat," ucap Oma begitu perhatian membuat hati Mentari menghangat.

"Makasih, Oma," Mentari tersenyum lebar sampai memperlihatkan deretan giginya yang putih dan rapih.

Saat tengah menikmati sarapan dengan hikmat. Om Dito, Tante Dista, dan anak resenya datang membuat suasana berubah menjadi lebih ramai.

"Haloo, Oma! Cucu Oma paling ganteng dateng," heboh Kenzo sembari menghampiri Indah dan memeluk leher Indah serta mengecup Pipi yang sudah berkeriput itu.

"Uuh Cucu Oma baru dateng si," Oma balas mengecup Pipi cucu paling tampannya itu. Bagaimana tidak paling tampan? Orang hanya Kenzo satu-satunya cucu lelaki Indah, dan Mentari satu-satunya cucu perempuannya.

Kenzo melepas pelukannya, ia menghampiri Mentari dan duduk di samping sepupunya.

"Ambil sendiri, jangan punya gue!" protes Mentari saat Kenzo memakan makanannya tanpa izin.

"Hayoo, mulai lagi bertengkar," sindir Oma yang sudah paham betul kelakuan keduanya ketika sedang berkumpul.

"Om udah urus kepindahan sekolah kamu, Kiran," Mentari menatap Om Dito dengan senyum tipis yang dipaksakan ia mengucapkan terima kasih. Hatinya sangat sedih mengingat tak lama lagi ia akan pindah. Mentari tidak bisa bertemu Bella sahabat tersayangnya. Selain itu, Ia juga akan jauh dari Bintang. Mengingat Bintang, sampai saat ini cowok itu tak kunjung membalas pesannya juga.

Mentari menghela nafas lesu.

Kenzo menyadari perubahan raut wajah sepupunya.

"Jalan-jalan yok, Ran," ajak Kenzo. Ia tahu Mentari sedang sedih karena akan segera pindah maka dari itu Kenzo berinisiatip mengajaknya pergi agar bisa sedikit mengurangi rasa sedih Mentari.

Mentari mengangguk. "Boleh,"

...

Kenzo mengajak Mentari jalan-jalan di mall. Ia yakin Mentari akan merasa terhibur saat dirinya mengajak ke Timezone. Kenzo mengajak Mentari bermain semua permainan yang ada disana.

Senyumnya mengembang ketika melihat sepupunya tertawa senang. Setelah puas bermain mereka berniat makan di restoran yang ada di mall ini. Kenzo selalu menuruti apa yang Mentari inginkan hari ini. Dia bahkan membelikan Mentari boneka kucing yang sangat lucu.

"Hari ini lo baik banget ke gue, karna bentar lagi gue bakal pergi ya?" Mentari mengucapkan itu tanpa menoleh ke samping dimana Kenzo berdiri. Setelah puas bermain di Mall, sebelum pulang Kenzo mengajak Mentari untuk berhenti di tempat yang view nya sangat bagus saat malam hari. Dari sini hiruk piruk kota terlihat jelas. Lampu dari gedung dan kendaraan yang berlalu lalang membuat pemandangan menjadi indah.

"Gue cuma mau buat kenangan indah biar lo kangen sama gue,"

"Nanti juga lo bakal sekolah disana, ngapain kangen," Kenzo mengangguk. Setelah lulus sekolah beberapa bulan lagi Kenzo sudah memikirkan matang-matang akan melanjutkan study di negara Omanya. Selain permintaan Oma itu juga keinginannya sendiri.

"Ken, menurut lo apa hubungan jarak jauh bisa bertahan lama?" Kenzo menatap Mentari yang kini juga menatapnya serius. Ia tahu ke arah mana pembahasan ini.

ASTROPHILETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang