Komen dong, yang dimulmed itu cocok gak jadi visual Mentari?
Terima kasih.Selamat membaca💋
...
Kamu itu seperti Bintang, yang selalu menemaniku dikala sepi. Tak pernah sekalipun aku bosan menatap sinarmu yang menghangatkan dimalam hari.
-mentari kirana
✨✨✨
"Gila lo! kalau mau mati, mati aja sendiri. Gak usah ngajak ngajak. Dendam lo gue tolak, HAH?!" ujar Mentari dengan ngegas, ia buru-buru turun dari motor Oskar. Dan berjalan meninggalkan Oskar begitu saja, tanpa mengucapkan terima kasih.
Oskar terkekeh kecil dengan sikap Mentari yang sangat berbeda saat dulu masih bersamanya.
"Bagaimana pun sikap lo, lo tetap manis dan selalu bisa buat gue jatuh cinta sama lo. Gue emang bego, ninggalin lo dulu. Tapi asal lo tau, itu bukan kemauan gue Ran." batin Oskar bergumam. Kemudian ia turun dari motornya, lalu menyusul Mentari yang berjalan lebih dulu daripadanya.
Mentari menyipitkan matanya. "Itu kaya Bintang?" gumamnya. Lalu sebuah senyuman terbit dari bibir manisnya. Mentari berlari kecil menghampiri Bintang yang berada beberapa meter didepannya.
"Bintang!" yang di panggil tidak berhenti, malah terus melangkahkan kakinya seolah olah tidak mendengar panggilan Mentari. Mentari berdecak, kemudian dia menjegat bintang dari depan.
Bintang menghela nafasnya. "Ngapain lo?" tanya nya jutek, seperti biasa.
Mentari mengerucutkan bibirnya. "Lagian sih Bintang dipanggil gak nengok." balas Mentari.
Bintang berdecak, kemudian hendak melanjutkan langkahnya. Ia memilih jalan di sebelah kanan yang tidak terhalang Mentari. Namun Mentari ikut bergeser ke kanan, Bintang bergeser ke kiri Mentari ikut bergeser ke kiri. Sekali lagi, Bintang bergeser ke kanan Mentari ikut bergeser juga. Sampai-sampai Bintang jengah dengan cewek yang berada di depannya ini.
"Maksud lo apaan sih ngalangin jalan gue!"
Mentari tersenyum. Lalu mengeluarkan sesuatu dari tas ranselnya, Bintang memperhatikan gerak gerik Mentari.
Mentari menyodorkan susu kotak, sandwich dan sebuah note kecil seperti biasa yang ia berikan pada Bintang dipagi hari.
"Ini buat Bintang." cowok itu malah diam, tidak mengambilnya.
"Bintang, maaf. Kemarin aku gak ngasih karena lupa. Maaf yah Bintang." ujar Mentari tulus. Namun Bintang malah memutar bola matanya malas, ia kesal dengan tingkah cewek menyebalkan yang berada didepannya ini. Beberapa hari lalu, cewek ini bilang ingin menyerah. Namun sampai saat ini, ia masih saja mengganggu Bintang.
"Maksud lo apa sih?!" tanya Bintang dengan nada kesal.
Mentari mengerjap kan matanya, lalu tersenyum manis. "Ngasih sarapan buat Bintang, seperti biasa." jawabnya dengan semangat.
"Lo bilang, gak akan ganggu hidup gue lagi. Tapi sampai sekarang lo masih jadi penganggu dihidup gue, asal lo tau."
"Bintang, Mentari sadar kalau Mentari gak bisa jauhin Bintang. Sulit Bintang, apa kamu gak ngerti? Mentari itu udah jatuh cinta sama Bintang!" balas Mentari tulus.
Bintang menatap Mentari, lalu tersenyum miring. "Jatuh cinta? Gue gak percaya sama yang namanya cinta. Cinta itu cuma sesaat gak akan pernah bertahan lama."
KAMU SEDANG MEMBACA
ASTROPHILE
FanfictionIni tentang Mentari yang mencoba menggapai sang Bintang. Akankah Ia berhasil meraih sang Bintang ? Ataukah ia menyerah dan memilih menatap Bintang dari kejauhan? ... "Kamu terlalu jauh tuk ku gapai." "Kamu, bintang yang nyata untukku." ... RANK 🏆 1...