[4] Di Anterin?

267 42 3
                                    

Mentari memasuki rumahnya. Sepi, seperti biasa. Pasti mamahnya saat ini sedang mengurung diri didalam kamar. Tyas memang selalu mengurung dirinya sendiri, ia jarang keluar kamar jika ada mentari dirumahnya. Sebenci itu mamah padanya. Entahlah, salah apa Mentari sebenarnya? Mengapa mamahnya sangat membencinya.

Papa Mentari telah meninggal dunia, sejak 5 tahun yang lalu. Waktu itu papanya, ada pekerjaan di luar negri, dan pesawat yang ditumpanginya jatuh. Mamah nya sangat terpukul mendengar kabar itu. Tyas sangat mencintai Dion, ia masih tidak rela mendengar kabar kematian Dion. Hingga membuat mental nya tertekan, dan mengakibatkan seperti ini. Selalu mengurung diri di dalam kamar, dan tidak mau menemui orang orang, bahkan Mentari yang notabene nya adalah anak nya.

Papa Dion mempunyai perusahaan yang cukup besar, dan saat ini perusahaan nya di ambil alih oleh adiknya, Om Dito. Menggantikan papanya yang telah meninggal dunia akibat kecelakaan pesawat lima tahun lalu. Dan Om Dito lah yang mengurus semua kebutuhan ia, dan rumahnya.

Mentari memasuki kamarnya dilantai atas. Ia membuka sepatunya dan menaruh tas ditempatnya. Kemudian berniat untuk mandi.

Beberapa menit kemudian, Mentari sudah selesai dengan mandinya, dan sudah mengenakan pakaian rumah.

Ia memainkan ponsel, dan membuka sosial medianya.

🌞

Joan membuka pintu, ketika mendengar bel berbunyi. saat pintu dibuka, sosok Bintang sedang berdiri seraya bersandar di dinding.

"Lama lo buka nya." cibir Bintang, ketika pintu sudah dibuka.

"Dih tamu gak tau diri." balas Joan malas. Emang dasar, punya temen pada gak tahu diri banget.

"Bacot lo ah, orang mah ajak gue masuk kek. Gue tamu lho, Jo." sindir Bintang.

"Biasanya gak gue suruh, juga main masuk aja." sahut Joan. Dan benar Bintang menggeser Joan yang menghalangi pintu masuk, lalu nyelonong masuk ke dalam, tanpa tahu malu.

"Dih si kampret." umpat Joan. Kemudian menutup kembali pintu rumahnya. Dan masuk ke dalam menyusul Bintang yang sudah lebih dulu.

Saat ini mereka berdua berada di kamar Joan yang cukup luas ini.

"Kenapa lo ke rumah gue?" tanya Joan malas.

Bintang melirik Joan sebentar, lalu fokus kembali ke handponenya. "Emang harus punya alasan buat mampir ke rumah lo." jawab Bintang, yang kini sedang bersandar di kepala ranjang milik Joan.

"Lo belum pulang ke rumah lo kan?" tanya Joan. Bintang hanya menyahutnya dengan deheman saja.

"Orang mah ganti baju dulu, baru ngayap." nasihat Joan. Yang tidak disahuti oleh Bintang, karena saat ini sedang fokus dengan game nya.

"Gue ajak Rio kesini ya?" tanya Joan. Bintang hanya manggut manggut saja sebagai jawabannya.

Akhirnya Joan menelpon Rio agar datang kemari.

Lima belas menit kemudian, Rio datang. Dan mereka bertiga sibuk bermain game bersama.

🌞

Pukul 19.00 Mentari bangun dari tidurnya, tadi saat bermain ponsel ia ketiduran hingga jam segini.

Mentari memutuskan untuk bangkit dari tidurnya, dan pergi ke toilet untuk sekedar cuci muka.

ASTROPHILETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang