[20] Misi

117 21 0
                                    

"Mencintaimu seperti candu bagiku yang tak bisa kulewatkan barang sebentar saja."

-Mentari Kirana.

✨✨✨

Joan menepuk-nepuk lengan Bintang ketika ia sedang makan dikantin.

"Apaan sih lo?!" tanya Bintang kesal karena Joan mengganggunya makan.

"Noh liat," Joan menunjuk ke arah meja yang ditempati Mentari dan Bella. "waktunya mulai misi kita!" ujar Joan setengah berbisik.

Bintang berdecak, "Gak bisa kita tunda dulu? Gue lagi makan, nanggung."

Joan menggeleng kemudian menarik paksa mangkuk mie ayam milik Bintang, sedangkan pemiliknya mencoba bersabar untuk tidak berkata kasar dengan Joan yang sudah mengganggu acara makannya. Demi misi nya!

****

"Siapa orang yang terakhir kali lo hajar?"

Bintang menoleh ke arah Aska lalu menjawab, "Oskar."

"Mantannya Mentari itu kan?" tanya Joan yang dibalas anggukan oleh Bintang.

Joan menggebrak meja heboh, "Emang anjing tuh orang, anak baru udah banyak lagu!" seru Joan yang sudah kesal.

Aska menarik tangan Joan yang tadi berdiri untuk duduk kembali, "Belum tentu dia Jo."

"Kalau bukan dia siapa lagi? Masa gue!" balas Joan.

"Bisa jadi si Oskar yang ngehajar lo kemarin." ujar Joan dengan yakin kalau Oskar lah pelaku nya atas insiden kemarin.

"Iya kan! Mungkin si Oskar cemburu sama lo, karena Mentari ngejar-ngejar lo terus." tebakan Joan membuat Bintang menatapnya serius.

Apa yang Joan ucapkan, ada benarnya juga. Mungkin dalang dibalik semua ini adalah Oskar, karena Ia cemburu dengan dirinya yang selalu ditempeli Mentari.

Joan menjetikkan jarinya, "Ha! Gue punya ide." ujar Joan bersemangat membuat teman-temannya menatap ke arahnya.

"Kalau gak jelas, gue tampol lo." ancam Bintang membuat Joan berdecak malas.

"Sini-sini dengerin gue dulu!" Suruh Joan dan teman-temannya mendekat ke arahnya.

"Kita pancing orang itu."

Bintang mengernyit, "Caranya?"

"Lo deketin Mentari, biar si Oskar tambah cemburu. Nah nanti kalau dia nyerang lo lagi--"

"Belum tentu Oskar Jo," peringat Aska membuat Joan berdecak.

"Jangan-jangan elo ya?" tuduh Joan membuat Aska mengernyit kebingungan.

"Ko gue?"

"Lo bersekutu kan sama si Oskar."

Joan meringis ketika kepalanya mendapat jitakkan yang lumayan keras dari Aska.

"Sekate-kate lo kalau ngomong, mana mungkin gue nyerang temen gue sendiri. Otak lo didengkul si!"

ASTROPHILETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang