Sebelum baca harap FOLLOW terlebih dahulu Akun Ini.
🌻🌻🌻
Mentari dan Bella duduk di tribun penonton seperti siswa siswi lainnya, menyemangati para pemain yang sedang bertanding di lapangan.
Mereka tidak ada hentinya berteriak kagum ketika berkali-kali Bintang memasukan bola ke ring basket. Pemandangan yang indah bagi siswi-siswi yang menonton.
"Bintang ganteng banget jir gada lawan," puji salah satu siswi yang tidak jauh dari tempat duduk Mentari.
"Hu'um, damagenya gada obat pas dia lagi masukin bola ke ring basket," sahut siswi satunya lagi.
"Pantesan si Mentari ngejar-ngejar Mulu, pesona Bintang tuh emang Masya Allah banget."
"Tapi gue heran, kok Bintang mau ya sama Mentari? Padahal yang lebih dari Mentari tuh banyak, gue contohnya,"
"Di pelet kali ya." Kemudian dua siswi itu tertawa, entah bagian mana yang lucu.
"Maksa banget buat jadi ceweknya Bintang lagi. Ih gue sebagai cewek malu banget liat kelakuannya."
Bella yang sedari tadi mendengar percakapan dua siswi itu, tidak tahan ketika mereka menjelekkan sahabatnya. Bella berdiri hendak menghampiri dua gadis itu dan menghujatnya dengan kata-kata pedas yang sudah siap dilayangkan pada dua gadis itu, namun Mentari menahan, katanya
"Udah sans aja. Orang sirik mah gitu, gak bisa milikin tapi bisa nya cuma nyinyir doang. Biarin aja nanti juga bibirnya dower kaya Donald bebek," kata Mentari dengan nada suara yang kencang sehingga dua orang yang tadi bergibah mendengar perkataannya.
Salah satu siswi itu menatap tidak suka Mentari. "Idih sok cantik banget anda. Gak usah belagu mentang-mentang udah jadi pacarnya Bintang. Entar kalau Bintang udah bosen ge ditinggalin terus nangis darah deh mohon-mohon balikan." Nyinyir gadis itu lalu tertawa bersama temannya yang tadi.
"Udah, Tar. Diemin aja bacotan bacotan yang gak berfaedah itu, biasa sirik itu dia gak bisa ada di posisi Lo. Lagian gak sadar diri banget, masa rakyat jelata mau bersaing sama princess." Balas Bella tak kalah pedas. Sedangkan dua gadis itu menatap jengkel Bella dan Mentari.
"Bukan cuma gue, hampir semua siswi disekolah ini yang ngedoain Lo cepet putus sama Bintang. Jadi, siap-siap aja kalau Lo nanti putus, gak usah kaget, itu semua berkat doa kita." Ucap siswi itu kemudian keduanya berdiri dan meninggalkan tribun penonton.
"Biasanya doa yang buruk-buruk balik ke dirinya sendiri." Teriak Bella kencang sehingga mereka menjadi pusat perhatian. Bella tak peduli dirinya ditatap tak suka dari sebagian siswa-siswi yang merasa terganggu dengan teriakannya.
Sampai fokus keduanya kembali pada pertandingan basket dilapangan sana. Semua siswa siswi SMA Bhakti bersorak ketika tim basketnya lebih unggul daripada lawannya. Permainan selesai, dan SMA Bhakti lah yang menjadi juaranya. Tidak kaget sih, semua pun tau tim basket disini mempunyai Kapten dan pemain yang skill nya tidak perlu diragukan.
***
"Keren kan permainan aku tadi?" Setelah pertandingan selesai, Bintang berlari ke arah gadisnya yang sejak awal pertandingan tidak pindah posisi.
Mentari mengangguk antusias. "Keren banget pacar aku ini, sampe digibahin Mulu sama cewek-cewek." Katanya setengah menyindir.
"Jangan cemburu, itu resiko punya pacar ganteng," ujar Bintang dengan PD-nya. Tangannya mengusap gemas puncak kepala Mentari.
"Kamu Ge'er banget, heran."
"Kalau Ge'er sesuai kenyataan mah gak papa,"
KAMU SEDANG MEMBACA
ASTROPHILE
FanfictionIni tentang Mentari yang mencoba menggapai sang Bintang. Akankah Ia berhasil meraih sang Bintang ? Ataukah ia menyerah dan memilih menatap Bintang dari kejauhan? ... "Kamu terlalu jauh tuk ku gapai." "Kamu, bintang yang nyata untukku." ... RANK 🏆 1...