Kamu, Terlalu jauh untuk ku gapai.
-Mentari Kirana.
✨✨✨
Sudah beberapa hari ini Mentari tidak mengganggu Bintang. Mentari selalu mencoba menghindar ketika tidak sengaja berpapasan dengan Bintang. Tetapi, sepertinya Bintang terlihat biasa saja, malah Bintang terlihat lebih ceria dari biasanya.
Mentari tertawa masam, benar kata Bintang kalau ia terlalu kege'eran. Mana mungkin Bintang sedih atau tidak rela karena Mentari menjauhinya, mustahil.
"Nih pesanan lo," Bella menaruh sebungkus roti dan susu coklat di meja Mentari.
Saat ini mereka berdua ada di perpustakaan sekolah, setiap bel istirahat Mentari lebih sering ke perpus daripada ke kantin, katanya ia ingin lebih giat belajar karena bulan depan akan ada ujian akhir semester. Namun Bella tahu bukan itu alasan yang sebenarnya, Mentari hanya ingin menghindar dari Bintang.
"Padahal lo setiap pagi bawa susu sama roti sandwich, tapi malah dikasihin ke Bintang. Katanya pingin menjauh." Mentari menghela nafas lelah. Ia menutup bukunya dan meminum susu yang diberikan Bella tadi.
"Udah lah gak usah di bahas Bell." balas Mentari.
Bella berdecak. "Kalau emang mau mundur. Jangan setengah-setengah lah, Tar." nasihat Bella.
"Gimana ya Bell? sejak gue ketemu Bintang, dia tuh udah berhasil buat gue tertarik."
"Cinta pandangan pertama maksud lo?" tanya Bella memastikan. Mentari mengangkat bahunya sekilas.
"Maybe."
Bella menatap Mentari serius, "Bagaimana dengan mantan lo itu? Bukannya dulu lo cinta banget sama tuh cowok?" Bella memang mengetahui tentang Oskar. Karena Bella pernah satu sekolah dengannya, dan Mentari juga yang menceritakannya sendiri.
Mentari balas menatap Bella. "dia cuma masa lalu Bell." jawab Mentari dengan malas.
Bella mengangguk paham. "Hm oke gue ngerti. jadi, sekarang lo masih suka kan sama Bintang?" tanya Bella sekali lagi memastikan.
"Bukan suka lagi! tapi, jatuh cinta." jawaban Mentari membuat Bella tertawa.
"Najis, alay banget sih lo." cibir Bella di sela-sela tertawanya.
Mentari mendengus. "Ko alay sih Bell. Gue ngomong fakta kok."
"Hahaha. sorry sorry. Gue ngakak ngeliat ekspresi lo pas lagi ngomong gitu."
Mentari memukul Bella kencang. "nyebelin banget lo mah Bell."
Bella menghentikan tawanya dan menatap Mentari dengan tatapan serius, "Nih gue kasih tau sama lo Tar, kalau lo benar-benar mau menjauh dari Bintang jangan Setengah-setengah lah. Berhenti buat ngasih dia sarapan setiap pagi, dia masih mampu beli sendiri. Dan berhenti buat mikirin dia, lo carilah kesibukan biar fikiran lo teralihkan dari si Bintang. Gue tau si Bintang emang ganteng tapi percuma kalau ganteng bisanya cuma nyakitin cewek doang. Lo emang mau perasaan lo di abaikan sama dia terus, dan bikin lo sakit hati? Hah?! Enggak kan! Jadi mulai sekarang lo belajar buat ngelupain dia, oke!" nasihat Bella panjang kali lebar. Yang ditanggapi Mentari dengan helaan nafas dan menunduk lesu.
"Niat gue menjauh dari dia biar dia sadar dengan perasaan gue. Tapi apa? Dia malah biasa aja. Justru gue yang uring-uringan kek gini." ujar mentari jujur.
"Halu banget lo." cibir Bella, membuat Mentari mengerucutkan bibirnya malas. Bella ini memang suka sekali mencibirnya.
Kenapa se'sulit' ini menjauh dari Bintang.
![](https://img.wattpad.com/cover/217331274-288-k899217.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ASTROPHILE
FanfictionIni tentang Mentari yang mencoba menggapai sang Bintang. Akankah Ia berhasil meraih sang Bintang ? Ataukah ia menyerah dan memilih menatap Bintang dari kejauhan? ... "Kamu terlalu jauh tuk ku gapai." "Kamu, bintang yang nyata untukku." ... RANK 🏆 1...