Asiiikkk, sudah memasuki Chapter 30 Uvvuuu^_^ semoga semakin suka sama Cerita ini dan gak pernah bosan dengan Alurnya. Aamiin...
Bantu Vote, Komen, dan Share juga Cerita ini yaaaaaaa. Terima kasih💙
Biar bacanya gak krik sambil dengerin lagu dimulmed yap
Selamat Membaca teman-teman😘
----------------
"Sorry terlambat." ucap Bintang ketika sudah sampai dikediaman keluarga Deandro. Yaitu keluarganya Kaina Sabila Deandro.
Semua menoleh ke arah Bintang. Kaina langsung menyunggingkan senyumnya ketika melihat Bintang yang sedari tadi ditunggunya datang. Kaina bangkit lalu menghampiri Bintang.
"Akhirnya kamu datang juga, Bi." Kaina memegang lengan Bintang kemudian membawanya duduk dikursi meja makan. Mereka semua berkumpul untuk makan malam bersama antara keluarga Athalla dan keluarga Deandro.
"Dari mana saja kamu, Bintang?" Tuan Dean bertanya, membuat semua yang berada di meja makan menoleh ke arahnya.
Tuan Dean adalah pemilik perusahaan raksasa yang sudah memiliki cabang disetiap negara. Tuan Dean terkenal dengan kepribadian Tegas, Perfectionis, juga memiliki otak yang Licik, Itu perlu dalam dunia Perbisnisan.
Dan saat ini Perusahaan Athalla dan Perusahaan Deandro bekerja sama dalam satu proyek. Jika keduanya bekerja sama maka akan sangat menguntungkan bagi keduanya, terutama perusahaan Athalla yang baru berdiri selama 5 tahun jika mereka berkolaborasi maka akan naik nama perusahaan Athalla dan pastinya akan banyak perusahaan-perusahaan raksasa yang akan bekerja sama dengannya.
Mereka berniat menjodohkan Putra-Putri mereka agar kelak menjadi penerus perusahaannya nanti.
"Maaf Om, tadi saya ada urusan,"
"Oke untuk saat ini saya memaklumi, tapi lain kali tidak. Lelaki itu harus tepat waktu. Mengerti?"
Bintang menganggukan kepalanya dengan sopan.
Ia tahu jika membuat Tuan Dean marah maka akan sangat berbahaya untuk Papanya. Tuan Dean bisa saja menghancurkan perusahaan yang Papanya bangun selama ini. Bintang tidak mau melihat perjuangan sang Papa sia-sia karenanya.
"Mari kita nikmati makan malamnya," ujar Nyonya Dean, tak lain Mamanya Kaina.
Mereka menikmati hidangan makan malam dengan tentram. Tak ada yang membuka suara saat sedang makan, itu sama saja melanggar peraturan Keluarga Deandro.
Tak lama kemudian mereka menyelesaikan makan malam nya.
"Bintang kamu kelas berapa sekarang?" tanya Tuan Dean.
"Sama seperti Kai, Om." meskipun begitu, Bintang tidak terlihat takut ataupun gugup berhadapan dengan Tuan Dean. Ia terlihat tenang dan... Santuuyyy.
"Kelas 11. Right?"
Bintang mengangguk, membenarkan tebakan Tuan Dean.
"Jika kuliah nanti, jurusan apa yang akan kamu ambil?"
"Belum tau Om, saya belum berfikir sampai sana."
Alis Tuan Dean terangkat sebelah, "Why? Anak muda seperti kamu seharusnya sudah tau ingin menjadi apa kamu nanti."
"Yan, anakku ini memang sangat santay. Dia terlalu santay dengan masa depannya nanti," timpal Ilham.
"Anak Laki-laki itu harus mempunyai keputusan. Seharusnya dari sekarang kamu sudah memutuskan ingin mengambil jurusan apa nanti dan ingin jadi apa kamu besar nanti." nasihat Tuan Dean.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASTROPHILE
FanfictionIni tentang Mentari yang mencoba menggapai sang Bintang. Akankah Ia berhasil meraih sang Bintang ? Ataukah ia menyerah dan memilih menatap Bintang dari kejauhan? ... "Kamu terlalu jauh tuk ku gapai." "Kamu, bintang yang nyata untukku." ... RANK 🏆 1...