📍 Selamat Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke 75
Semoga pandemi ini cepat berlalu, dan kita bisa kembali beraktivitas dengan normal seperti dulu lagi, aamiin.
Happy Reading
Sedikit olesan lipbalm, yap! Sempurna. Mentari sudah siap untuk pergi ke sekolahnya. Dengan senyum yang merekah dibibirnya Mentari menuruni anak tangga satu persatu. Sebelum ia berangkat ke sekolah, Mentari selalu menyempatkan diri untuk berpamitan pada Mamanya.
Dengan langkah kaki yang pelan ia menghampiri mamanya yang saat ini sedang duduk dipinggir kasur sembari melamun. Tatapan yang kosong, rambut yang acak-acakan. Mentari sangat sangat sedih melihat keadaan Mamanya seperti ini. Ia berharap luka dihati Mamanya segera sembuh dan kembali normal seperti beberapa tahun yang lalu.
"Ma, Mentari pamit sekolah, jaga diri Mama baik-baik. Mentari sayang Mama, sayang banget." Mentari memeluk Mamanya sebentar yang tak dibalas sedikitpun oleh Mamanya. Yang dilakukan Tyas hanya Diam melamun. Kemudian Mentari mencium puncak kepala Mamanya.
***
Saat Mentari keluar gerbang ternyata Bintang sudah menunggunya disana. Mentari segera masuk ke mobil Bintang dan menyapa pemiliknya.
"Selamat pagi pacar," sapaan yang berhasil membuat Bintang terkekeh mendengarnya. Baru pertama kali ia disapa seperti itu oleh seorang gadis. Karena Mentari adalah pacar pertamanya.
"Pagi juga." Bintang menjulurkan tangannya dan mengusap puncak kepala Mentari gemas.
Mentari mencebik. "Rambut aku nanti berantakan, Bi." tegur Mentari.
"Tetep cantik kok,"
Blush! Ah, Bintang bisa saja membuat pipinya memerah dan jantungnya berdegup lebih cepat.
"Kenapa? Kok pipinya merah?" goda Bintang. Mentari langsung mengalihkan wajahnya menghadap jendela mobil.
"Tadi aku pake blush on nya ketebelan mungkin," kata Mentari bohong. Sudah tau ini semua gegara Bintang memujinya tadi. Ah sial, Mentari jadi malu dibuatnya.
Dibalik kemudi Bintang tersenyum.
Semoga semesta merestui hubungan mereka, Semoga kisah mereka berakhir bahagia, Semoga mereka bisa bersama selamanya, Semoga saja.
Ini awal kisah kita. Mari kita buat kenangan-kenangan yang mampu dikenang selamanya. Semoga kita ditakdirkan untuk bahagia bersama. Aku, kamu, dan kita.
***
Mentari turun dari mobil Bintang dengan Bintang yang membukakan pintu untuknya. Hal itu sontak menjadi perhatian murid-murid yang berlalu lalang. Lihat saja,sebentar lagi mereka akan menjadi buah bibir.
Mentari mencoba tidak peduli akan hal itu. Ia menggandeng lengan Bintang tanpa tahu malu. Biarkan saja, biar semua tau kalau Bintang sudah menjadi miliknya. Tidak ada satupun perempuan yang boleh mendekati Bintang. Awas saja jika berani. Biarkan Mentari dicap cewek Possesif. Karena, Mendapatkan cinta Bintang itu tidak gampang, banyak luka yang Mentari rasakan terlebih dahulu.
"Belajar yang bener , Tar! Jangan mikirin gue terus," nasihat Bintang ketika sampai didepan kelas Mentari.
"Kok tau aku suka mikirin kamu?" tanya Mentari heran.
"Ya tau lah. Lo kan bucinnya gue," Bintang terkekeh sedangkan Mentari mencebik sebal.
"Dih PD banget." cibir Mentari.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASTROPHILE
FanfictionIni tentang Mentari yang mencoba menggapai sang Bintang. Akankah Ia berhasil meraih sang Bintang ? Ataukah ia menyerah dan memilih menatap Bintang dari kejauhan? ... "Kamu terlalu jauh tuk ku gapai." "Kamu, bintang yang nyata untukku." ... RANK 🏆 1...