[25] Sahabat Lama

99 16 8
                                    

Sebelum baca chapter ini, puter lagu di mulmed yaaa. Lagunya cocok buat Mentari saat ini.

****

Kenapa rasanya sesakit ini melihatmu dengan yang lain?

-Mentari Kirana.

****

Hari ini Joan datang sekolah lebih awal dari biasanya hal yang sangat jarang ia bangun jam 05 pagi.Waktu memang masih menunjukkan pukul 06.15 masih terlalu pagi karena bel sekolah jam 07 lewat.

Joan berjalan memasuki kelasnya, ia mengernyitkan dahinya ketika melihat dua orang tengah berbicara serius.

Joan menghampiri mereka.

"Woy, lo berdua lagi ngomongin apa sih? Serius bener?" Ia menepuk pundak kiri Rio.

Rio sempat terkejut, "Tumben lo dateng pagi Jo?"

"Iyalah, gue mah anak rajin." jawab Joan bangga.

"Baru sekali aja bangga, gue yang setiap hari dateng pagi B aja."

Joan berdecak, "Lo berdua lagi ngapain sih? Serius bener?"

"Kita lagi ngebahas materi kemarin yang nggak ngerti." jawab Rina.

Joan menyipitkan matanya menatap menyelidik mereka berdua, "Kita? Ciee ciee lo berdua udah jadi Kita nih? Asikk, Rio udah pensiun jadi jomblo akut awokawok."

Rio memukul kepala Joan dengan pulpen yang berada ditangannya, "Jangan asal ngomong! Gue solasi nih mulut lo." ancam Rio.

Joan meringis mengusap kepalanya yang bekas pukulan pulpen Rio lumayan kencang, "KDPT lo!"

"Apaan KDPT?"

"Kekerasan Dalam PerTemanan." jawab Joan kemudian duduk ditempatnya.

🌞

"Mentari!"

Mentari berhenti ketika seseorang memanggilnya dari belakang, ia membalikkan badannya ternyata Bintang lah yang memanggilnya.

Akhir-akhir ini Bintang sering memanggil namanya, hanya dengan hal itu saja mampu membuat jantungnya berdegup kencang.

"Nanti belajar lagi, gue mau ngulang materi yang kemarin biar lebih bisa."

Mentari mengangguk, "Aku seneng kamu semangat belajar. Aku lebih seneng lagi kalau kamu mau belajar mencintai aku." lanjutnya. Kemudian terkekeh melihat wajah Bintang yang mulai sedikit berubah menjadi datar.

"Bercanda Bintang, tapi kalau beneran juga gak papa hehe."

"Tapi nanti gue mau latihan Basket buat Clasmeet nanti, lo pulang duluan aja."

"Aku nungguin Bintang aja."

"Terserah lo si."

"Yaudah nanti aku tunggu Bintang biar sekalian bareng."

"Maunya elo."

Mentari cengengesan mendengar gerutuan Bintang yang terdengar menggemaskan ditelinganya.

🌞

"Setelah ini, apa yang harus kita lakuin?"

ASTROPHILETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang