3 ¦ Penyebaran

62 11 0
                                    

10 September 20xx

Pagi kembali datang, kamar gelap ku menjadi satu-satunya pemandangan yang aku lihat pagi ini. Aku baru saja bangun, melepas lilitan selimut yang mencekik leher untuk membangunkan ku. Aku duduk sebentar mengambil hp yang berada di meja depan kasurku, lalu kembali merebahkan badan. Kubuka hp, tidak ada yang menelpon atau mengirim chat lalu aku melaju ke spotify untuk mendengarkan lagu terlebih dahulu sebelum bersiap mandi dan kuliah.

Sway - Danielle Bradbery

Mengalun pelan mengisi udara lembab kamar ku, aku membuka twitter untuk melihat apa yang sedang trending sekarang di Indonesia ataupun dunia. Semoga saja bukan hal-hal yang tidak masuk akal. Kalian yang bermain twitter pasti tahu maksud ku.

Timeline ku yang biasanya kosong menjadi ramai karena satu twit yang menjelaskan bahwa adiknya semalam mengigit orang tuanya, hingga membuat mereka berdua harus di operasi karena kulit mereka terlepas akibat gigitan adiknya itu. Aku membaca seluruh thread, melihat foto dan video yang dibagikan akun dengan user angka-angka yang tidak ada artinya. Mengingatkan ku dengan kejadian tadi malam.

Bergegas aku membuka pintu menuju ke kamar Diva yang untungnya sudah terbuka, lalu memperlihatkannya thread mengerikan tadi. Diva membaca lalu bercerita, ternyata semalam dia juga mendapat kabar bahwa ada satu dokter di salah satu rumah sakit mencakar dan mengigit pasien-pasiennya.

"Ada yang nda betul nih."

Kami berdua lalu mencari lagi berita-berita serupa. Aku menelusuri kolom komentar di thread tadi, tidak ada yang aneh. Sementara Diva menemukan satu artikel yang baru keluar semalam, membuat kami menyadari betapa berbahayanya jika tidak pergi dari tempat itu semalam.

"Agresifnya seorang wanita."

Bukankah judulnya sedikit-? Abaikan.

Didalam artikel itu mengatakan bahwa terjadi kecelakaan di sebuah daerah di Malang hingga membuat seorang wanita menjadi agresif. Ia sampai menggigit supir ambulans dan seorang polisi. Warga mengatakan bahwa wanita tersebut kemasukan satu roh yang ingin balas dendam.

Okey. Aku tidak tahu harus merespon seperti apa. Kejadian-kejadian semalam jika dilihat sepertinya bukan karena roh.

Apakah yang dikatakan warga benar? Jika benar, berarti roh itu ada banyak. Kenapa mereka keluar secara bersamaan sekarang? Apakah mereka tidak ada kerjaan lain? Atau apakah ini merupakan ritual yang terjadi setiap satu abad sekali?

Aku tidak bisa berpikir sepagi ini. Lebih baik aku mandi dan bersiap.

_W_

Sepi.
Satu kata yang terlintas di kepalaku saat masuk ke dalam kelas. Tidak ada siapa-siapa disini, hanya kursi kosong yang menunggu untuk diduduki dan sebuah papan tulis yang masih ada tulisan tentang materi kemarin.

Aku mengambil tempat duduk lalu mengirim pesan ke Rima, teman sekelasku dan juga teman satu kos. Dia juga berasal dari Kalimantan tapi dari kabupaten yang berbeda.

[Dimana?]

Ceklis. Sepertinya dia masih tidur atau sedang mandi. Saat melewati kamarnya tadi tidak ada tanda-tanda kehidupan disana. Biasanya jika tidak pergi dengan Diva aku akan bersamanya.

Aku bermain game sembari menunggu balasan Rima sampai satu orang masuk ke kelas. Jangan harap aku akan menegurnya, aku tidak bisa. Dia duduk agak jauh dari tempat ku, dipojokan depan meja dosen sedangkan aku berada di barisan paling belakang dan pojokan. Kenapa? Karena aku tidak ingin menatap manik dosen saat ia mengajar. Bukannya tidak mendengar hanya saja aku tidak bisa terlalu dekat. Oh dan aku adalah mahasiswa kupu-kupu. Hidup mahasiswa kupu-kupu!

neWorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang