43:: Keruh

45 2 0
                                    

But if i just showed off at your partyWould you have me?Would you want me?Would you tell to to go straight to hell?Or lead me to the garden?In the garden would you trust me If i told you it was just a summer thing?I'm only 17, i don't know anythin...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

But if i just showed off at your party
Would you have me?
Would you want me?
Would you tell to to go straight to hell?
Or lead me to the garden?
In the garden would you trust me
If i told you it was just a summer thing?
I'm only 17, i don't know anything
But i know i miss you

(Betty- Taylor Swift)

🔸🔸🔶

Awan keabuan memenuhi separuh langit Jakarta pagi ini, membuat mentari tidak dapat menyinarkan sinar terangnya. Pukul enam serasa masih seperti jam lima pagi, Saffa mengenakan hoodie berwarna broken white tebal untuk menghangatkan tubuhnya dari dinginnya hari itu.

Langit memang belum menurunkan deras hujannya, tetapi setitik-titik gerimis mulai membasahi jalanan. Beruntung Saffa sudah sampai di sekolahnya, gadis itu memarkirkan motor birunya di bawah rindangnya pohon rambutan agar tidak terlalu banyak keguyur hujan. Kini Saffa melangkah cepat menuju kelasnya seraya merapatkan hoodie.

Baru ada sedikit orang yang ada di kelas saat Saffa tiba di sana, salah satunya adalah Natali yang sedang sibuk menghitung lembaran uang di meja mereka, teman sebangku Saffa itu memang semangat sekali pergi ke sekolah.

"Wih pagi-pagi udah ngitung duit aja, Nyonya. Orang kaya memang beda." seru Jean meledek, tadi Saffa bertemu dengan cowok itu di depan ruang guru jadi mereka sekalian saja menuju ke kelas bersama.

Natali mendengus keras dimejanya, "Bukan duit gue, ini uang kas PMR." jawabnya, tangannya sibuk mencatat deretan angka nol di buku kas eskul PMR.

"Banyak juga, anak PMR pada rajin bayar uang kas ternyata." puji Jean takjub, mengingat di kelasnya sang bendahara harus teriak-teriak terlebih dulu baru anak-anak kelas ketakutan dan membayar uang kas.

"Nggak semua, nih manusia samping gue belum bayar." cibir Natali pada Saffa yang sedari tadi duduk memperhatikan uang yang dipegang Natali.

Gadis yang saat itu rambut hitam legamnya dikuncir menyengir lebar, lantas berkata. "Iya iya, gue kurang berapa emang?"

"Lima ribu."

Saffa mendengus sebal ia pikir tagihan uang kasnya banyak, ternyata hanya lima ribu. Gadis itu merogoh sakunya dan menyerahkan selembaran sepuluh ribu pada Natali. "Nih sekalian buat latihan minggu depan."

Gantian sekarang, bendahara eskul PMR itu yang menyengir lebar. "Eh Saff, tadi malem Tessa chat gue, ngasih tahu kalau ada lomba PMR."

"Lomba?"

"Iya, rencananya Tessa mau daftarin sekolah kita. Lo mau ikut, 'kan?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 19, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang