39:: Orang yang Tepat

60 4 4
                                    

You're the coffe that i need in the morning

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

You're the coffe that i need in the morning

You're my sunshine in the rain when it's pouring
Won't you give yourself to me, give it all
I just wanna see how beautiful you are
You know that i see it, I know you'r star
Where you go i follow, no matter how far
If life is a movie
Oh, you're the best part

( Best Part- Daniel Caesar ft H.E.R)

🔸🔸🔶

Happy reading!

Rak-rak yang tadinya dipenuhi oleh roti yang sudah dikemas dan disusun rapi itu terlihat hampir kosong. Begitu juga dengan kulkas tempat menyimpan beberapa kue yang di jual di toko itu, seorang gadis bersurai hitam yang kala itu mengenakkan kemeja putih polos beserta celana jeans berwarna navy itu membalik papan yang bertuliskan 'buka' menjadi 'tutup' yang  tergantung di pintu kaca, hari sudah menggelap, saatnya Aleyski's Bakerry menutup tempatnya.

"Saff, tadi Tante sama Najwa buat nasi goreng, masih ada sisa di dalem kamu makan, ya?" ujar seorang wanita yang baru saja keluar dari dalam rumahnya dengan tas yang di sampirkan di bahunya.

Gadis itu menoleh, "Tante Darin langsung pulang?" tanyanya.

Wanita yang di panggil Darin itu mengangguk, "Iya, Deva udah nelponin Tante terus dari tadi."

"Mau aku anter?"

"Nggak usah, tante udah pesen ojek online." bertepatan dengan itu suara klakson terdengar dua kali dari luar. "Itu udah sampe."

"Oke deh, hati-hati ya, Tan!"

Darin melambaikan tangannya dan beranjak keluar, bunyi lonceng terdengar begitu wanita itu membuka pintu kaca toko milik kakaknya itu. Semenjak Saffa dan Najwa mulai sibuk dengan kegiatan sekolah mereka, Merisa meminta tolong adiknya untuk membantunya mengelola toko kue milik keluarganya, dengan senang hati Darin--sang adik mau membantu. Selain mendapat keuntungan, hal itu juga dapat mengisi waktu luang Darin semenjak wanita berumur kurang dari tiga puluh tahun itu keluar dari pekerjaannya.

Saffa melirik jam di dinding toko yang menunjukkan pukul tujuh malam, hari minggu kali ini tokonya lumayan ramai sehingga mereka lebih cepat menutup tokonya. Saffa bersyukur, mereka masih bertahan sampai saat ini berkat ibunya yang mulai mengelola toko kue. Sejak ayahnya memilih pergi dari rumah dan menghilang entah kemana, Merisa membuka toko kue untuk menghidupi kedua putrinya.

Mengingat hal demikian membuat kepala Saffa pening, biarpun ia sudah memaafkan dan berdamai dengan ayahnya yang tanpa diketahui ibunya, tetapi masih ada sedikit rasa kecewanya pada si pahlawan yang suka membelikannya es krim sewaktu kecil.

Gadis itu mengunci pintu toko, lalu melangkah masuk ke dalam rumah. Bau nasi goreng menggelitik indra penciumannya, Saffa segera membelok menuju dapur dan mengambil piring untuk menyantap nasi goreng buatan tantenya itu.

AsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang