8:: Gadis Alis

115 10 0
                                    

If you've got a girlfriend i'm jealous of her
But if you're single that's honestly worse
Cause you're so gorgeous it actually hurts.

(Gorgeous-Taylor Swift)
🔸🔸🔶

Happy Reading!

"Kemaren lo kemana hah?!"
Baru saja Saffa duduk dikursinya Natali sudah memberikan pertanyaan dengan nada yang sedikit ketus,

Saffa malah terkekeh, lalu mengangkat bahunya. "Gue sakit."

"Sakit beneran baru tahu rasa lo ya!"

"Hahaha,"

Pagi ini Saffa datang lebih cepat dari biasanya, entah dapat ilham dari mana ia bisa datang kepagian. Natali memang selalu datang pagi karena ia ikut dengan kakaknya. Dikelas hanya ada Saffa, Natali dan juga Putra yang sedang memetik gitarnya, nyanyi sendirian dipojokan kelas.

"Jujur deh Saff, lo kemarin bolos, 'kan? Males sama pelajarannya bu Sri?" tanya Natali, Natali memang sudah sangat hafal kalau Saffa sangat tidak menyukai bu Sri, bu Sri adalah guru bahasa Indonesia. Alasan Saffa tidak menyukainya karena waktu itu bu Sri menyuruh setiap siswa membuat proposal, dan Saffa tidak lulus akan hal itu. Berkali-kali melakukan revisi yang tidak kunjung selesai. Sampai sekarang, ia masih suka ditagih tugasnya oleh bu Sri.

"Iya sih bener, tapi nggak juga."
"Terus kenapa?"
"Kalo gue ceritain pasti lo gak percaya," Saffa mengambil sekotak susu dari dalam tasnya, lalu meminumnya,

"Kenapa emang kemarin?" tanya Natali sembari mengikat rambutnya yang tergerai, karena merasa sedikit gerah. Aneh padahal masih pagi.

"Kemarin ban motor gue bocor, terus kak Aslan nolongin gue bawa motor gue ke tukang tambal ban. Karena kita ngerasa percuma juga berangkat sekolah karena udah telat, yaudah kita bolos aja dengan embel-embel sakit. Terus dia ngajak gue ke rumah neneknya, makan kue disana, cerita-cerita banyak hal." Saffa menjelaskan panjang lebar, sampai Natali jadi bingung sendiri.

"Tunggu-tunggu. Lo bolos bareng kak Aslan?" tanya Natali, Saffa hanya mengangguk lalu kembali meminum susu kotaknya,

"Ada hubungan apa lo sama dia? Lagi deket ya? Kok ga bilang-bilang?!"

"Ck. Apasih," Saffa mengerucutkan bibirnya sebal,

"Katanya lo suka sama kak Adrian, tapi kok malah deketnya sama kak Aslan?" tanya Natali, lagi.

"Gue minta tolong si Singa buat bantuin jadian sama kak Adrian,"
"Hahaha... Singa? Eh Saff, hati-hati loh, nanti bukannya lo sama kak Adrian yang jadian, malah lo sama kak Aslan," seru Natali, cewek itu tertawa lagi.

"Gak mungkin lah! Gue sama Singa cuma temenan aja,"
"Ya mungkin aja, awas nanti dari temen jadi demen,"
"Hih! Gak, lah!"

Saffa menyembunyikan wajahnya diantara tangan yang tergeletak diatas meja, bersiap untuk tidur.
'Mumpung masih pagi." pikirnya.

***

Aslan datang telat pagi ini, alhasil ia harus ditahan dulu di meja piket, diberikan hukuman atas ketelatan siswa itu sendiri. Pak Edi telah siap dengan penggaris panjang ditangannya, pak Edi adalah salah satu guru BK yang menyeramkan di SMA Cakra Bangsa. Walaupun pak Edi galak tetapi beliau tidak pernah memukul siswanya dengan penggaris panjang yang selalu bersamanya.

"Kenapa kamu telat?" tanya pak Edi saat sudah giliran Aslan yang ditanya, nada suaranya terkesan sangat tegas.

"Tadi sepatu saya belum dipasang tali, pak. Lupa," jawab Aslan, pak Edi hanya mengangguk-anggukan kepalanya, setelah itu beralih ke seseorang di samping Aslan,

AsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang