36:: LDK

65 5 18
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Everytime i see you, i die little more
Stolen momment that we steal as the curtain falls
It'll never be enough
It's obvious you're meant for me
Every peace of you it just fits perfectly
Every second, every thought, i'm in so deep
But i'll never show it on my face

( Secret Love Song- Little Mix ft. Jason Derulo)

🔸🔸🔶

Happy reading!

Saffa menutup laptopnya setelah ia mengirimkan tugas berupa power point pada Jean. Besok ia tidak dapat ikut presentasi di kelas pada pelajaran Sejarah, karena besok ia dan Natali akan mengikuti kegiatan latihan dasar kepemimpinan eskul mereka. Para anggota PMR akan diberikan dispensasi tidak mengikuti pelajaran dari jam istirahat kedua.

Gadis itu mengambil ponselnya lalu berjalan menuju kasur, merebahkan tubuhnya yang kelelahan itu diatas benda empuk yang mempunyai medan magnet terbesar di bumi, bagi Saffa. Saat sedang asyik berbalas pesan dengan grupnya yang terdiri dari Natali, Jean, dan Rahman, tiba-tiba sebuah panggilan masuk. Senyumnya langsung mengembang saat tahu bahwa Adrian lah yang menelpon.

"Alooo," Saffa menyapa lebih dulu, senyumnya masih belum luntur dari wajahnya.

Terdengar dehaman dari sebrang sana, "Hei, belum tidur?" suara Adrian terdengar tak seperti biasanya, serak dan berat.

"Belum, baru selesai ngerjain tugas. Suara kamu kedengeran bindeng, Kamu sakit?!" tanya Saffa khawatir, pasalnya Adrian akan sangat sibuk karena kegiatan LDK besok.

"Tadi aku keujanan, sih, gara-gara susah cari tukang print cetak yang buka jam tujuh disini. Tapi aku gakpapa kok."

Saffa mendengus mendengarnya, "Lagian kenapa nggak dari kemarin print-nya?"

Terdengar helaan nafas dari sana, "Kelupaan, Sayang. Kita semua sibuk banget buat acara besok,"

"Hih, orang lagi marah jadi gak jadi marah!" Saffa berseru kesal bersamaan dengan pipinya yang memerah. Entah kenapa ia mudah sekali tersipu ketika Adrian memanggilnya 'Sayang' padahal cowok itu sering memanggil Saffa begitu.

Adrian terkekeh disana yang malah membuat Saffa makin memberenggut, "Maaf ya, sayang."

"Kak Adriannn!!!"

Tawa Adrian semakin kencang disana, kemudian cowok itu bertanya. "Oke, oke. Gimana persiapan kamu buat besok, aman?"

"Aman dong! Semua barang bawaan udah siap di dalam tas. Oh iya, besok kamu jangan capek-capek, ya."

"Iya, aku udah izin sama Aslan juga, nggak bisa terlalu aktif besok. Dan dia ngizinin."

Saffa langsung terdiam ketika Adrian menyebut nama cowok yang masih saja mengacuhkannya itu. Tadi sore setelah pulang sekolah, Saffa sempat berpapasan dengan Aslan yang sedang membawa beberapa map di depan perpustakaan, rupanya cowok itu habis menge-print sesuatu disana. Ketika Saffa menghadangnya cowok itu malah berujar dingin.

AsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang