13:: Secangkir Kopi Ditengah Hujan

103 9 3
                                    

Can i go where you go?
Can we always be this close forever and ever
And oh, take me out, take me home
You're my my my my
Lover
(Taylor swift-Lover)

Happy reading!

"

Mbak, matcha ice cream-nya satu, sama strawberry ice cream satu." ujar Aslan pada seorang pelayan perempuan yang mencatat pesanannya dan Saffa. Pelayan perempuan itu tersenyum genit yang membuat Aslan bergidik ngeri.

Sesuai ucapan Aslan, mereka kini berada di kedai es krim yang berada tak jauh dari sekolah. Aslan ingin 'menyogok' Saffa dengan es krim agar gadis itu tidak bersedih lagi. Benar saja, saat pelayan perempuan tadi mengantarkan dua pesanan es krim miliknya dan Aslan, wajah Saffa langsung berbinar ketika melihat es krim matchanya yang terlihat sangat lezat. Tanpa basa-basi Saffa langsung melahap es krim tersebut.

"Enak! Ntar gue nambah, ya?"

"Ngelunjak dah,"

Saffa terkikik geli, Aslan menghela nafasnya, akhirnya gadis itu menampakkan senyumannya lagi setelah sedari tadi kehilangan cahayanya.

"Kak Adrian itu gemesin banget!"

"Gemesin gimana?"

"Kadang dia menjadi alasan gue tersenyum, tapi dia juga menjadi alasan gue memuram." sendok es krim itu ia letakkan begitu saja, bibir yang semula tersenyum itu tiba-tiba menukik tajam ke bawah, menyiratkan bahwa dirinya terlampau sedih atas perasaan dan semesta yang selalu mempermainkannya.

"Mau nambah gak?"

"Mau,"

"Lo suka sama Adrian sejak kapan?"

"Sejak pertama kali ngomong sama dia."

Aslan menghela nafas, jujur ia tak ingin membahas Adrian ketika suasana hati Saffa buruk karenanya. Ia ingin menghibur Saffa tanpa harus menyeret cowok yang bernama Adrian kedalamnya. Namun, mungkin ini saatnya, "Seharusnya lo kalau jatuh cinta kenali dulu orangnya, baru hatinya. Berfikir kalo orang yang kita cintai itu terbaik namun nyatanya terbalik itu sangat menyakitkan."

Bodoh bila Aslan mengatakan itu, jelas ia juga seperti yang ia sendiri katakan, hanya dengan melihat gadis itu ia sudah jatuh kedalam hatinya.

"Lo gak pernah jatuh cinta kayanya, makanya gak tau."

"Semua orang pernah merasa jatuh cinta, Saffa. Semua orang pernah merasakan cinta. Bukan terhadap pasangan atau orang yang kita sukai, bisa dari sahabat atau keluarga yang kita sayangi."

"Kalo gue boleh tau, lo jatuh cinta sama siapa?"

Pertanyaan Saffa membuat Aslan mengatupkan bibirnya, masa ia harus menjawab; Gue jatuh cinta sama lo! Lebih baik lo sama gue, Saff. Jangan sama Adrian. Namun yang keluar dari bibirnya adalah, "Pengen tau aja lo,"

Saffa berdecak lantas memasukkan es krimnya yang sudah setengah mencair kedalam mulutnya. Rasa penasaran akan 'cintanya' Aslan menyeruak kedalam hatinya. Ia penasaran sosok wanita seperti apa yang mampu menaklukan hati seorang Aslan.

"Kasih cluenya aja!"

"Mau nambah es krim lagi?"

Sial, Aslan berusaha mengalihkan pembicaraan. Tapi Saffa menganggukan kepalanya, jika soal es krim ia tidak bisa menolak. Hatinya yang tadi panas karena Adrian dan Laluna menyejuk saat si 'Singa Pelindung' kembali datang melindungi sekaligus menyembuhi dirinya.

***

"Assalamualaikum bunda Merisa yang cantiknya sejagat raya turun ke putri satu-satunya yang bernama Saffa Keenan Aleyski, putrimu ini sudah pulang!!"

AsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang