35:: Rumit

63 3 8
                                    

You try to be cool, you look like a fool to me, tell meWhy do you have to go and make thing so complicatedI see the way you're, acting like you're somebody else got me frustatedLife's like this youYou fall, and you crawl, and you breakAnd you take...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

You try to be cool, you look like a fool to me, tell me
Why do you have to go and make thing so complicated
I see the way you're, acting like you're somebody else got me frustated
Life's like this you
You fall, and you crawl, and you break
And you take what you get and you turn it into
Honestly and promise me i never find you fake it.

( Complicated- Olivia O'brien )

🔸🔸🔶

Happy reading!

Cowok itu beberapa kali melirik ke araloji hitam yang melekat di pergelangan tangan kirinya. Sudah hampir setengah jam ia duduk diatas motornya, netranya melihat ke sebuah toko kue yang malam itu masih buka dan dijaga oleh seorang gadis di balik kasir dengan sebuah buku di tangannya.

Aslan menghambuskan nafasnya kasar, jika bukan karena ancaman Lizbeth ia tidak akan datang ke rumah Saffa untuk memesan kue pesanan kakaknya itu. Akhirnya setelah memantapkan diri, Aslan menyalakan motornya dan melaju sampai depan rumah milik Saffa.

Saffa yang sedang serius belajar fisika untuk ulangan harian besok langsung mengangkat wajahnya yang sedari tadi menunduk fokus membaca buku begitu mendengar bunyi deru motor yang sangat sudah di hapalnya. Gadis itu tersenyum ketika sang pemilik motor menghampiri dirinya.

"Hai!" sapa Saffa riang saat Aslan sudah berdiri di hadapannya.

"Hei," balas Aslan, ia tersenyum canggung begitu melihat sebuah senyuman manis mengembang di wajah gadis itu.

Jujur saja Aslan rindu melihat senyum Saffa.

"Tumben kesini malem-malem, ada apa?"  tanya Saffa.

Aslan menggaruk tengkuknya yang tak gatal, mendadak ia merasa canggung, "Mau pesen kue bisa?"

Saffa sempat mengernyitkan dahinya ketika mendengar suara Aslan seperti tercekat, tak terdengar santai seperti biasanya. Namun dengan cepat ia menepiskan pikirannya itu lalu mengangguk, diambilnya sebuah note yang berada di meja kasir dan menanyakan pesanan kue yang di pesan oleh Aslan.

"Mau di ambil kapan?" Saffa kembali bertanya dan menatap cowok itu, anehnya Aslan malah memalingkan wajahnya.

"Besok sore bisa, 'kan?"

"Bisa, lo yang ambil?"

"Iya." jawab Aslan, cowok itu mengeluarkan beberapa lembar uang dari dompetnya. lalu memberikannya pada Saffa.

Saffa mengangkat sebelah alisnya bingung, Aslan yang mengerti maksud gadis di hadapannya ini langsung berkata, "Gue bayar sekarang aja, jadi besok tinggal ambil kuenya."

Gadis yang kala itu rambutnya di kuncir kuda mengangguk mengiyakan, jujur saja ada perasaan lega ketika ia melihat Aslan datang ke rumahnya, walaupun tujuan cowok itu hanya memesan kue saja.

AsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang